Prosedur Identifikasi Korban Kebakaran Glodok Plaza Diperkirakan Hingga 1 Sampai 2 Minggu
Nasional
.jpg)
Tim Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta masih terus berjuang mencari korban kebakaran Glodok Plaza.
Tercatat, berdasarkan laporan, ada 14 orang yang dilaporkan hilang. Namun begitu tidak mudah mencari para korban lantaran kondisi bangunan yang hampir runtuh.
RS Polri Kramat Jati saat ini tengah menangani proses identifikasi korban kebakaran di Glodok Plaza, Jakarta Barat.
Baca Juga: Polisi Masih Identifikasi Senjata Api yang Ditemukan di Rumdin Eks Mentan
Proses pemeriksaan yang melibatkan analisis DNA hingga pengecekan sidik jari dan struktur gigi ini diperkirakan memakan waktu satu hingga dua pekan.
“Pengalaman kami, proses ini biasanya berlangsung antara satu hingga dua minggu jika semuanya berjalan lancar. Namun, jika ada kendala, kami akan mengulang hingga hasil yang akurat dapat diperoleh. Kendala ini biasanya muncul karena kondisi jenazah yang sulit diidentifikasi,” ujar Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Ahmad Fauzi kepada wartawan di RS Polri, Sabtu 18 Januari 2024.
Ahmad Fauzi menjelaskan bahwa proses identifikasi korban kebakaran membutuhkan waktu cukup lama, terutama pada tahap pemeriksaan DNA.
Baca Juga: Razman Arif Nasution Samakan Kasus Lolly dengan Vina dan Eki
Tim forensik harus mengambil sampel DNA dari jenazah untuk dianalisis di laboratorium. Setelah profil DNA jenazah diperoleh, tim juga akan mencocokkannya dengan sampel DNA dari keluarga korban.
“DNA yang diambil dari jenazah akan diproses di laboratorium untuk mendapatkan profilnya. Kemudian, sampel DNA dari keluarga korban juga diperiksa untuk dicocokkan. Proses ini harus dilakukan secara saksama agar hasilnya akurat,” jelasnya.
Ahmad Fauzi menegaskan bahwa kecepatan bukan menjadi prioritas utama dalam proses ini. Ketelitian dan keakuratan menjadi hal yang paling utama untuk memastikan hasil identifikasi benar-benar valid.
“Dalam pemeriksaan ini, kami sangat mengutamakan ketepatan dan kehati-hatian. Tentu kami ingin bekerja secepat mungkin, namun kecepatan tidak boleh mengorbankan akurasi. Jangan sampai hasilnya salah karena terburu-buru. Kami mohon pengertian dan kesabaran dari pihak keluarga,” ucapnya.
Selain proses identifikasi, RS Polri juga memberikan pendampingan psikologis bagi keluarga korban yang menunggu hasil identifikasi. Pendampingan ini bertujuan membantu keluarga menghadapi situasi sulit dengan lebih baik.
Proses identifikasi ini menjadi tantangan besar, terutama karena kondisi jenazah korban kebakaran sering kali sulit dikenali secara fisik.
Upaya maksimal pun dilakukan oleh tim DVI untuk memastikan semua korban dapat teridentifikasi dengan akurat dan sesuai dengan data pembanding yang diperoleh.
Proses identifikasi korban kebakaran Glodok Plaza menjadi pengingat akan pentingnya kolaborasi antara teknologi forensik, keahlian medis, dan kesabaran keluarga korban.
Berikut daftar nama korban hilang berdasarkan laporan keluarga ke Poskotis:
1. Aulia Belinda (28, perempuan), keluarga Bapak Luki
2. Deri Sauki (25, laki-laki), keluarga BapakErvan
3. Osima Yukari (25, perempuan), keluarga Ibu Trias
4. Aldrina S (29, perempuan), keluarga Bapak
5. Ade Aryti (29, perempuan), keluarga Ibu Caca
6. Shinta Amelia (20, perempuan), keluarga Bapak Bima
7. Indira Seviana Bela (25, perempuan), keluarga Bapak Patrik/Abigail
8. Keren Shalom J (21, perempuan), keluarga Ibu Intan
9. Intan Mutiara (26, perempuan), keluarga Ibu Bella
10. Desti (perempuan), keluarga Ibu Riska
11. Zukhi F Radja (42, laki-laki), keluarga Ibu Risha
12. Chika Adinda Yustin (26, perempuan), keluarga Bapak Alsen
13. Muljadi (56, laki-laki), keluarga Bapak Didik
14. Dian Cahyadi (38, perempuan), keluarga Bapak Riyadi