Ragam Fakta Kanker Pankreas, Kenali Cara Cegahnya
Kesehatan

FTNews - Ekonom senior Rizal Ramli berpulang, Selasa (2/1) dalam perawatan di rumah sakit. Kabar sakitnya mantan menteri keuangan di era Gus Dur ini tak publik ketahui.
Rizal yang juga mantan Menteri Koordinator Maritim ini menjalani perawatan hingga tutup usia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Hampir dua bulan Rizal menjalani perawatan karena mengindap kanker pankreas stadium 4.
Kanker Pankreas merupakan penyakit yang mematikan. penyakit ini muncul pada organ pankreas akibat pertumbuhan yang tidak normal dan membentuk tumor pada pankreas.
Baca Juga: BPOM: 23 Obat Sirop Pasien Gagal Ginjal Aman, Ini Daftarnya
Kanker Pankreas terbagi menjadi dua tipe yakni, Pancreatic adenocarsinoma yang tumbul dari sel eksokrin. Sel yang memproduksi enzim pada pankreas. Dan tipe, Pancreatic neuroendocrine tumors Kanker yang tumbuh di sel endokrin. Tempat meproduksinya hormon serta mengatur kadar gula darah.
Penyakit ini memiliki 4 tahap. Mulai dari stadium satu hingga stadium akhir yakni empat. Biasanya penderita penyakit ini, pada stadium pertama kanker pankreas tidak terdeteksi. Hal tersebut karena stadium awal belum menimbulkan gejala. Gejala awalnya pengidap akan terkena penyakit kuning dan merasakan sakit pada perut yang menjalar kebagian atas perut.
Lalu, baru akan terdeteksi pada stadium selanjutnya ketika sel kanker sudah menyebar pada organ tersebut. Kanker ini sangat rentan menyerang usia 50 tahun keatas dan pengidap diabetes.
Baca Juga: Ahli Uji Coba Transplantasi Jantung dan Ginjal Babi ke Tubuh Manusia
Selain itu, penyakit ini juga menyerang perokok aktif, orang yang memiliki obesitas, penderita hepatitis C, pengonsumsi minuman beralkohol, hingga memiliki faktor keturunan genetik pengidap kanker pankreas.
Lalu, penderita akan merasakan hilangnya nafsu makan, gatal pada kulit, diare, mual, penurunan berat badan secara drastis, urine berwarna gelap, hingga tinja berwarna pucat.
Kanker Pankreas. (Foto:Freepik)
Ada beberapa langkah untuk mendiagnosis penyakit tersebut. Mulai dari, melakukan biopsi yang merupakan pengambilan sampel dari jaringan yang dicurigai penyakit tersebut. Lalu, melakukan tes darah untuk mengukur kadar gula darah. Selain itu, Melakukan pengecekan organ dalam melalui pemindaian dengan CT scan, PET scan, atau MRI.
Melihat pankreas bisa juga melalui, Endoscopic ultrasound (EUS) dengan menggunakan kombinasi endoskopi dan USG. Serta, Endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP) yakni endoskopi dengan bantuan foto Rontgen.
Penyakit ini juga memiliki berbagai cara pengobatan. Pengobatan tersebut bertujuan untuk menahan sel kanker tidak menyebar lagi.
Kemoterapi
Salah satu cara pengobatan ini dengan memberikan obat-obatan yang bertujuan untuk membunuh sel kanker pada tubuh. Obat yang dimaksud juga bisa berbentuk, tablet/pil, suntikan bahkan infusan.
Radioterapi
Pengobatan yang satu ini menggunakan sinar x dan proton dengan tujuan menghancurkan sel kanker melalui sinar tekanan tinggi tersebut.
Operasi
Langkah selanjutnya yakni operasi, biasanya operasi ini dilakukan ketika kanker belum menyebar ke organ tubuh yang lainnya.
Ketiga cara tersebut biasanya saling berkaitan. Radioterapi biasanya dilakukan sebelum operasi dengan tujuan menyusutkan ukuran kanker saat melakukan pengangkatan.
Ilustrasi Pencegahan Kanker. (Foto:Freepik)
Langkah Pencegahan
Cara untuk mengurangi risiko terkena penyakit yang mematikan tersebut memiliki beragam cara. Di antaranya, berhenti merokok, melakukan pola hidup sehat, tidak meminum-minuman alkohol, rutin melakukan olahraga dan menggunakan alat lengkap saat bekerja pada lokasi berbahaya bahan kimia.
Selain hal tersebut, ada makan-makanan yang dapat mengurangi kadar gula darah yang berdampak pada kanker pankreas. Seperti, kacang-kacangan, sayuran hijau, makanan protein tinggi, ceri, jagung, tomat, ubi hingga gandum.
Sepanjang tahun 2020 dalam data American Cancer Society, sekitar 57.000 orang terkena penyakit tersebut dan 47.050 di antaranya meninggal.