Rahasia Sukses Investasi Reksadana: Penjelasan Lengkap untuk Pemula

Ekonomi Bisnis

Rabu, 20 Agustus 2025 | 14:32 WIB
Rahasia Sukses Investasi Reksadana: Penjelasan Lengkap untuk Pemula
Ilustrasi nabung (Pexels)

Investasi reksadana semakin populer di kalangan investor pemula karena kemudahannya, modal awal yang terjangkau, dan pengelolaan yang dilakukan oleh manajer investasi profesional.

rb-1

Namun, sebelum terjun lebih jauh, penting untuk memahami istilah-istilah dasar dan latar belakang reksadana agar keputusan investasi lebih matang.

ilustrasi nabung (Pexels)ilustrasi nabung (Pexels)

Baca Juga: Investasi Obligasi untuk Dana Pensiun: Cara Aman Mempersiapkan Masa Tua

rb-3

10 Istilah Penting dalam Reksadana

  1. Manajer Investasi (MI) Pihak profesional yang mengelola portofolio reksadana, mulai dari memilih instrumen, memantau kinerja, hingga mengambil keputusan jual-beli.

  2. NAB (Nilai Aktiva Bersih) Total nilai kekayaan bersih portofolio reksadana setelah dikurangi kewajiban.

  3. NAB per Unit Nilai per unit reksadana. Investor membeli reksadana berdasarkan jumlah unit, bukan harga lembaran seperti saham.

    Baca Juga: Mengapa Obligasi Jadi Pilihan Tepat untuk Biaya Pendidikan Anak?
  4. Unit Penyertaan Satuan yang didapat investor saat membeli reksadana sesuai NAB per unit.

  5. Prospektus Dokumen resmi yang berisi informasi lengkap produk reksadana, termasuk strategi, biaya, dan risiko.

  6. Portofolio Investasi Komposisi aset yang dimiliki reksadana, seperti saham, obligasi, deposito, atau campuran.

  7. Biaya Pengelolaan (Management Fee) Imbalan yang diterima manajer investasi, biasanya sudah termasuk dalam perhitungan NAB.

  8. Subscription dan Redemption Subscription adalah pembelian unit reksadana, sementara redemption adalah pencairan kembali unit.

  9. Cut-Off Time Batas waktu transaksi yang menentukan kapan NAB akan dihitung.

  10. Risiko Investasi Seperti instrumen lainnya, reksadana juga memiliki risiko, seperti risiko pasar, likuiditas, atau kredit.

Sejarah Singkat Reksadana di Indonesia

ilustrasi nabung (Pexels)ilustrasi nabung (Pexels)

Reksadana pertama kali hadir di Indonesia pada awal 1990-an, seiring berkembangnya pasar modal. Tujuannya adalah membuka akses masyarakat untuk berinvestasi tanpa harus membeli saham atau obligasi secara langsung.

Popularitasnya meningkat di awal 2000-an setelah pemerintah mendorong literasi keuangan, serta semakin pesat berkembang ketika platform investasi digital mulai bermunculan. Kini, reksadana menjadi salah satu instrumen investasi yang paling diminati, dengan pengawasan ketat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melindungi investor.

Keunggulan dan Pertimbangan dalam Reksadana

Ilustrasi nabung (Pexels)Ilustrasi nabung (Pexels)

Selain mudah diakses, reksadana memungkinkan investor pemula untuk melakukan diversifikasi aset dengan modal relatif kecil. Dengan begitu, risiko bisa lebih tersebar dibandingkan menaruh dana hanya di satu instrumen.

Namun, penting juga untuk memilih produk sesuai profil risiko masing-masing: konservatif, moderat, atau agresif. Membaca prospektus, memahami kinerja historis, serta memperhatikan rekam jejak manajer investasi adalah langkah bijak sebelum membeli.

Memahami istilah dasar, sejarah, hingga risiko reksadana sangat penting bagi investor pemula. Reksadana memang menawarkan kemudahan, tapi keputusan yang bijak hanya bisa diambil jika investor benar-benar memahami produk yang dibeli.

Dengan pemahaman yang baik, kamu tidak hanya sekadar ikut tren, tetapi juga mampu menata strategi investasi sesuai tujuan keuangan jangka pendek maupun panjang.

Tag Reksadana Reksadana untuk pemula obligasi Mengenal reksadana untuk pemula

Terkini