Ratusan Warga di Medan Geruduk KPU, Tuntut Pemilu Ulang Karena Banjir Bikin Partisipasi Rendah

Ratusan warga yang mengatasnamakan Aksi Peduli Pilkada Jujur menggeruduk kantor KPU Medan di Jalan Kejaksaan Medan, Jumat (29/11/2024).

Mereka menuntut agar pelaksanaan Pilkada di Kota Medan diulang karena rendahnya partisipasi pemilih usai hujan dan banjir.

Salah seorang warga bernama Arifin, mengatakan mereka menuntut agar pelaksanaan Pilkada di Medan diulang.

Baca Juga: Terima B1-KWK dari Hanura, Edy Rahmayadi: Jadi Tambahan Semangat

"Kami menuntut agar Pilkada diulang di seluruh TPS di Medan," katanya di lokasi unjuk rasa.

Adapun alasan pemungutan suara diulang, menurut Arifin karena rendahnya angka partisipasi masyarakat yakni sekitar 20 persen.

Selain karena faktor cuaca yakni hujan deras berdampak banjir, Arifin juga mempertanyakan kinerja KPU Medan dalam melakukan sosialisasi.

Baca Juga: Viral Petugas Dishub di Medan Diduga Dianiaya Jukir, Apa Sebabnya?

Walau secara aturan rendahnya angka partisipasi tidak salah, Arifin mengatakan tuntutan mereka mewakili suara rakyat.

"Intinya kami mau Pilkada di Medan diulang," katanya.

Aksi unjuk rasa ini membuat Jalan Kejaksaan Medan menjadi macet parah, karena ramainya massa aksi yang memenuhi ruas jalan.

Diketahui, dampak banjir-longsor yang melanda wilayah Sumatera Utara (Sumut) berdampak terhadap proses pemungutan suara Pilkada serentak, Rabu (27/11/2024).

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut mencatat ada sekitar 110 tempat pemungutan suara (TPS) yang rusak sehingga terpaksa dilaksanakan pemungutan suara susulan.

Ketua KPU Sumut Agus Arifin mengatakan 110 TPS yang rusak tersebar di 5 kabupaten/kota di Sumut yakni di Medan, Deli Serdang, Binjai, Asahan dan Deli Serdang.

"Medan ada 56 TPS, Deli Serdang 30 TPS, Binjai 20 TPS, Asahan 2 TPS dan Nias 2 TPS," ujarnya.