Respons Kapolri soal Isu Dugaan Keterkaitan Riza Chalid dengan Demo Ricuh

Sejumlah menteri Kabinet Merah Putih mengunggah konten dukungan kepada Presiden Prabowo Subianto di Instagram pribadi masing-masing dengan narasi yang sama. Salah satu yang jadi sorotan adalah para menteri tersebut menyinggung sosok Riza Chalid.

Ada tiga menteri yang menyinggung nama Riza Chalid dalam postingan mereka. Yakni Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding, dan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono.

Postingan Menteri P2MI Abdul Kadir Karding. [Instagram]Ketiga menteri tersebut menilai hanya Presiden Prabowo Subianto yang berani membongkar mafia-mafia. Termasuk Riza Chalid.

Baca Juga: Prabowo Hari Ini Bertemu Raja dan Perdana Menteri Thailand, Bahas Penguatan Kerja Sama Strategis

Dukungan para menteri kepada Presiden Prabowo diunggah di tengah-tengah banyak kericuhan di Indonesia dalam beberapa hari terakhir ini.

Respons Kapolri

Riza Chalid. [Ist]Awak media sempat menanyakan apakah Riza Chalid ada kaitannya atau tidak dengan demo ricuh di Indonesia kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, ia tak langsung memberikan jawaban.

Baca Juga: IMM Desak Kapolri Tahan Peneliti BRIN Ancam Bunuh Muhammadiyah

Kapolri mengatakan pihaknya akan bergerak sesuai bukti yang ada di lapangan.

"Ya tentunya Polri akan bergerak sesuai dengan bukti-bukti di lapangan. Kita akan menarik (kesimpulan) dari fakta yang kita dapat," ujarnya ditemui di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Senin (1/9/2025) sore.

"(Kita) akan kita cari baik pelaku di lapangan, aktornya, siapa yang membiayai, semua akan kita cari tahu," lanjutnya.

Kapolri menambahkan, sejauh ini ada beberapa orang yang dicurigai sebagai perusuh telah ditangkap oleh kepolisian. Namun, untuk jumlah resminya, Polri masih mendata.

"Sudah lumayan banyak (yang ditangkap), tetapi belum kami himpun. Ada beberapa yang sudah ditangkap, namun karena masih terus bertambah, nanti akan kami informasikan secara resmi," tuturnya.

Kejadian Terencana

Presiden Prabowo Subianto mengunjungi para korban demonstrasi anarkistis, baik dari kalangan anggota Polri maupun masyarakat, didampingi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Senin (1/9/2025). [Instagram @presidenrepublikindonesia]Sementara itu, di lokasi yang sama dalam kesempatan terpisah, Presiden Prabowo Subianto menyebut kericuhan yang ditandai dengan aksi membakar dan menjarah sebagai kejadian terencana. Ia juga menyebut ada anasir-anasir yang menggerakkan aksi-aksi tersebut.

"Ada sekelompok orang ini yang agaknya, yang kita lihat ini terencana. Ini datang ke suatu tempat bukan berasal dari situ mau membakar, merusak, dan menciptakan amarah rakyat, menyerang ya. Jadi ini keprihatinan saya, tetapi tidak ada masalah. Kita akan tegas. Saya dipilih oleh rakyat, saya punya mandat dari rakyat, saya disumpah menjalankan Undang-Undang Dasar, dan akan saya jalankan," kata Presiden Prabowo.

Presiden kemudian menilai aksi massa di Makassar, yang membakar gedung DPRD, bukan kegiatan menyampaikan aspirasi, yang dilindungi oleh undang-undang. Prabowo menilai aksi itu sebagai tindakan makar.

"Inget di Sulawesi Selatan, empat ASN, orang tidak bersalah, orang tidak berpolitik korban, gedung DPRD dibakar. Ini tindakan-tindakan makar. Ini bukan penyampaian aspirasi ya. Jadi, semua aparat negara akan selidiki siapa bertanggung jawab. Saya menduga kita sudah ada indikasi, dan kita tidak akan ragu. Saya tidak akan ragu-ragu membela rakyat. Saya akan hadapi mafia-mafia yang sekuat apapun akan saya hadapi atas nama rakyat," kata Presiden Prabowo.

Singgung Nama Riza Chalid

Adapun dalam postingan ketiga menteri, mereka menyebut hanya Presiden Prabowo yang berani melawan mafia. Namun malah banyak yang menyerang.

Nama Riza Chalid pun disebut dalam surat itu sebagai salah satu mafia.

"Tidak pernah ada pendahulu berani membongkar mafia Riza Chalid dan anak-anak dan kroni-kroninya. Bahkan mereka bersama orang-orang itu mencuri kekayaan negara. Kenapa disaat semua itu Bapak buka dan mulai bersih-bersih, semakin bapak yang diserang?" demikian salah satu poin dukungan terhadap Presiden Prabowo yang ditulis ketiga menteri, dikutip Senin (1/9).