Forumterkininews.id, Jakarta – Wall Street Journal menerbitkan sebuah laporan yang cukup membuat heboh jagad dunia maya. Pasalnya dalam laporan tersebut dikatakan jika Roman Abramovich  dan dua anggota perunding Ukraina mengalami gejala keracunan.
Gejala ini timbul saat ketiga orange tersebut melakukan pertemuan untuk membicarakan upaya perdamaian invasi Rusia ke Ukraina.
Laporan ini dikonfirmasi oleh kelompok jurnalistik investigasi Bellingcat. Bellingcat mengatakan, Baik Abramovich maupun perwakilan Ukraina mengalami iritasi kulit dan mata. Namun gejalan ini tidak berlangsung lama, semua mereda dalam sehari.
Kemungkinan besar baik Abramovich maupun dua perwakilan Ukraina keracunan saat ketiganya melakukan pembicaraan di Kawasan Ukraina. Menurut Bellingcat, perwakilan Ukraina pertama kali merasakan gejala malam itu setelah kembali ke Kiev.
Para negosiator menghubungi Bellingcat, yang menghubungkan mereka dengan spesialis senjata kimia untuk diperiksa.
“Para ahli menyimpulkan bahwa gejalanya kemungkinan besar akibat keracunan senjata kimia. Namun hal ini tidak bisa dipastikan dari mana asalnya,” tulis kelompok investigasi.
Abramovich terlibat aktif melakukan negosiasi awal dengan pihak Ukraina. Namun Kremlin menegaskan untuk negosiasi selanjutnya akan diambil alih negosiator Rusia. Miliarder dan pemilik Club Sepak Bola Chelsea ini rutin melakukan perjalanan antara Moskow dan Lviv. Perjalanan ini sebagai upaya untuk menengahi antara Rusia dengan Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan oligarki itu ingin melakukan sesuatu untuk menolong dirinya sendiri. Pasalnya Abramovich juga memiliki hubungan erat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Negosiator Ukraina dan penasihat presiden Mykhailo Podolyak memperingatkan terhadap informasi palsu menyusul laporan dugaan keracunan. “Di bidang informasi saat ini ada banyak spekulasi, teori konspirasi,” kata Podolyak.
Rustem Umerov, seorang anggota delegasi yang dikatakan sebagai salah satu korban, menulis di media sosial pada Senin pagi bahwa dia merasa “baik-baik saja.”
“Ini adalah tanggapan saya terhadap semua ‘gosip’ berita kuning yang menyebar. Tolong jangan percaya pada informasi yang belum diverifikasi. Kami juga memiliki perang informasi yang sedang berlangsung,” katanya.
ÂÂ
