Roti O Viral Tolak Nenek Bayar Cash, Kebijakan Non-Tunai Tuai Kecaman Publik
Video tersebut direkam dan diunggah oleh akun milik Arlius Zebua pada 20 Desember 2025. Dalam hitungan jam, rekaman itu langsung viral, ditonton jutaan kali dan memancing reaksi keras dari warganet.
Tak hanya mengunggah video, Arlius Zebua juga melayangkan somasi terbuka kepada manajemen Roti O. Dalam unggahannya, ia menyampaikan keberatan atas kebijakan transaksi non-tunai yang dinilai merugikan masyarakat, khususnya lansia.
“Saya menyampaikan keberatan atas SOP transaksi pembelian Roti O yang tidak menerima uang tunai (cash) dan harus menggunakan QRIS. Apabila somasi ini tidak ditanggapi, saya akan pikir-pikir mau makan Roti O lagi atau tidak,” tulis Arlius di akun TikTok-nya.
Kasus roti O viral ini menuai simpati luas. Banyak netizen membela sang nenek dan menilai kebijakan tersebut tidak ramah lansia serta berpotensi melanggar hak konsumen.
Ilustrasi Roti O. [Istimewa]Sejumlah pengguna media sosial bahkan ramai-ramai menandai akun resmi Roti O, @roti_o_official, meminta klarifikasi dan pertanggungjawaban.
Menanggapi polemik yang berkembang, pihak Roti O akhirnya angkat bicara melalui Instagram Story resmi mereka. Manajemen menyampaikan permohonan maaf dan menyatakan akan mengevaluasi kebijakan pembayaran non-tunai.
“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami Ibu. Kebijakan non-tunai diterapkan di beberapa gerai untuk efisiensi, namun saat ini sedang kami evaluasi ulang. Tim kami akan menghubungi Ibu terkait,” tulis manajemen Roti O.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Roti O juga berjanji akan memberikan roti gratis dan kompensasi kepada nenek yang menjadi korban dalam insiden tersebut.
Kasus roti O viral tolak nenek bayar cash ini kembali membuka diskusi publik soal pentingnya keseimbangan antara digitalisasi transaksi dan inklusivitas bagi semua lapisan masyarakat, khususnya kelompok lanjut usia yang belum terbiasa dengan pembayaran digital.