Rusak Habitat Harimau Sumatera, Jikalahari Desak Jokowi Cabut Izin Korporasi di Riau

Nasional

Rabu, 09 Februari 2022 | 00:00 WIB
Rusak Habitat Harimau Sumatera, Jikalahari Desak Jokowi Cabut Izin Korporasi di Riau

Forumterkininnews.id, Jakarta - Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari) mendesak Presiden Joko Widodo mencabut izin HTI PT. Satria Perkasa Agung (PT. SPA) anak perusahaan Asia Pulp and Paper (APP). Desakan ini dilayangkan setelah salah seorang warga sekitar bernama Tugiat tewas di Desa Simpang Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

rb-1

Tugiat ditemukan tewas mengenaskan diterkam harimau Sumatera pada 6 Februari 2022 dengan kepala terpisah dari badannya. Kapolres Inhil AKBP Dian Setyawan mengatakan, peristiwa tersebut terjadi di areal HTI PT. SPA, tepatnya di Petak 501 PT SPA.

“Pemerintah harus segera mencabut izin PT. SPA dan mengevaluasi seluruh perusahaan HTI dan perkebunan sawit yang merusak habitat harimau Sumatera. Dimana habitat Harimau Sumatera terancam punah. Langkah ini harus dilakukan agar tidak ada lagi korban jiwa akibat konflik manusia dengan satwa,” kata Okto Yugo Setiyo, Wakil Koordinator Jikalahari.

Baca Juga: Bawaslu RI Response Soal Narasi di Film Dirty Vote

rb-3

Okto menambahkan, Sejak 2018, Jikalahari mencatat setidaknya 7 orang meninggal di Lanskap Kerumutan akibat konflik harimau Sumatera dengan manusia. Empat orang di antaranya ditemukan di wilayah konsesi Grup APP. Salah satunya Tugiat yang ditemukan di konsesi PT. Satria Perkasa Agung, Darmawan di konsesi PT Bhara Induk pada 2019. Kemudian MS berusia (12) yang tewas di konsesi PT. Mutiara Sabuk Khatulistiwa dan Wahyu Kurniadi di konsesi PT. Riau Indo Agropalma.

Aktifitas Deforstasi

Okto melanjutkan, rusaknya habitat harimau Sumatera dikarenakan aktifitas deforestasi oleh korporasi HTI dan perkebunan sawit yang mengepung Lansekap Kerumutan. Akibatnya, terjadi konflik manusia-harimau hingga mengancam keselamatan warga setempat dan buruh.

Baca Juga: Pemilik Website Gadungan Rabithah Alawiyah Raup Untung Rp18,5 Juta

“Presiden Jokowi harus melihat keselamatan warga dan kelestarian habitat asli harimau Sumatera dalam mencabut izin korporasi. Tak melulu soal produktivitas ekonomi semata,” ungkap Okto dalam rilis yang diterima redaksi Forumterkininews.id.

Lebih lanjut, Okto menyampaikan, tewasnya Tugiat dan 6 orang lainnya mestinya lebih dari cukup bagi pemerintah untuk mencabut izin konsesi HTI PT. SPA dan Grup APP. Kemudian menjadi bahan evaluasi seluruh konsesi HTI dan perkebunan sawit di Lansekap Kerumutan.

Pasalnya bukan karena tidak aktif, tidak membuat rencana kerja ataupun ditelantarkan, aktifitas korporasi HTI yang menebang hutan alam untuk dijadikan akasia dan sawit telah mengancam keselamatan warga dan merusak habitat harimau Sumatera hingga menimbulkan korban jiwa.

Tag Nasional Habitat Harimau Sumatera Hutan Jikalahari

Terkini