Sakit Mental Sudah Melekat dalam Pertumbuhan Anak
Kesehatan

FTNews - Rasa cemas, gelisah, overthinking, hingga depresi merupakan kondisi yang kerap ditemui di sekitar kita. Penyebabnya, penyebabnya bisa jadi karena tekanan dari lingkungan. Penelitian terbaru menungkapkan sakit mental sudah melekat dalam pertumbuhan anak.
Studi ini diterbitkan oleh lembaga yang berfokus pada pada, Center for Young Lives, dan kelompok penelitian kebijakan, Child of the North di Inggris. Laporan tersebut menunjukkan bahwa sistem kesehatan mental anak terganggu karena tidak mendapatkan bantuan kesehatan mental.
Sekitar 32.000 anak menderita sakit mental, menurut laporan, menunggu selama dua tahun untuk mendapatkan bantuan kesehatan. Kondisi ini terjadi pada akhir tahun 2022 hingga awal tahun 2023.
Baca Juga: BPOM: 23 Obat Sirop Pasien Gagal Ginjal Aman, Ini Daftarnya
“Kesehatan mental yang buruk telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pertumbuhan banyak anak dan remaja.†ungkap Anne Longfield, Ketua Eksekutif Center for Young Lives, dikutip Express.
Rincian studi ini menyebut, satu dari lima anak usia 13-14 tahun kemungkinan memiliki gangguan makan. Lalu, satu dari enam anak usia 12-15 tahun melakukan tindakan menyakiti diri sendiri dalam 12 bulan terakhir. Adapun menyakiti diri sendiri menjadi penyebab bunuh diri.
Mirisnya, usia rata-rata terjadinya gangguan sakit mental hanya lima setengah tahun. Studi ini juga menunjukkan 18 persen anak-anak berusia 7 hingga 16 tahun, dan 22 persen remaja berusia 17 hingga 24 tahun kemungkinan memiliki penyakit kesehatan mental.
Baca Juga: Ahli Uji Coba Transplantasi Jantung dan Ginjal Babi ke Tubuh Manusia
Dalam studi tersebut tertulis bahwa terjadi peningkatan rujukan kesehatan mental anak meningkat tiga kali lipat sejak 2017 – 2018 mencapai hampir satu juta pada tahun lalu, menjadi 949.000 anak di Inggris.
“Laporan ini menunjukkan gelombang pasang kebutuhan yang meningkat selama satu dekade terakhir dan meroket selama pandemi. Pelayanan melemah di bawah tekanan dan tidak dapat mengimbanginya. Hal ini menuju ke arah yang berbahaya bagi masa depan.†jelas Anne.
Untuk mencegah terjadinya sakit mental pada anak, peran pemerintah dan lingkungan untuk memberikan pelayanan kesehatan amat penting. Pemerintah juga diminta untuk mengambil langkah konkrit untuk menanggulangi kondisi ini.