Sebagian Wilayah Ukraina Dikuasai Rusia, Trump: AS akan Usaha Ambil Kembali Tanah Itu tapi Jangan Gabung NATO
Politik

Trump mengatakan AS akan mencoba mendapatkan kembali tanah Ukraina sebanyak mungkin '—tetapi Zelenskyy harus 'melupakan' NATO (masuk menjadi anggota NATO).
Presiden Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa Rusia harus membuat "konsesi" dalam negosiasi dengan Ukraina — tetapi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky "dapat melupakan" tentang bergabung dengan NATO.
Untuk diketahui, Rusia saat ini menduduki Krimea dan sebagian besar wilayah di Ukraina Timur, yang luasnya sekitar 20% dari negara tersebut.
Baca Juga: Trump - Zelensky Berseteru Lagi! Rusia Lancarkan Serangan Mematikan di Ibu Kota Ukraina
Trump sempat ragu untuk membicarakan soal tanah yang saat ini diduduki Rusia akan dapat diperoleh kembali oleh Ukraina dalam negosiasi perdamaian dengan Rusia mendatang. Namun ia menyebut akan berusaha mendapatkan kembali tanah Ukraina yang dikuasai Rusia. Dikutip dari New York Post.
"Kami akan melakukan yang terbaik yang kami bisa untuk membuat kesepakatan terbaik yang kami bisa untuk kedua belah pihak, tetapi untuk Ukraina. Kami akan berusaha sangat keras untuk membuat kesepakatan yang baik sehingga mereka dapat memperoleh kembali sebanyak mungkin. Kami ingin memperoleh kembali sebanyak mungkin," kata Trump kepada wartawan.
Trump tidak mengungkapkan konsesi apa yang ingin diambil kedua belah pihak dalam perjanjian damai mendatang, tetapi mengatakan Ukraina dapat "melupakan" NATO.
Baca Juga: Panglima TNI: Dunia Saat Ini Tidak Sedang Baik-baik Saja
"NATO, Anda dapat melupakannya," kata Trump. "Saya pikir mungkin itulah alasan semuanya dimulai."
Zelenskyy Ingin NATO
Zelenskyy ingin Ukraina masuk dalam keanggotaan NATO karena diyakini hanya dengan cara itu lah Ukraina bisa aman dari invasi Rusia atau pun lainnya. Karena Pasal 5 dalam piagam tersebut menyerukan intervensi militer dari negara-negara anggotanya.
Sebelumnya, Zelenskyy juga mengatakan ia bersedia mengundurkan diri dari jabatan presiden — di tengah seruan Trump untuk pemilihan umum baru di Ukraina — jika itu berarti negaranya akan mendapatkan keanggotaan NATO.
Trump juga mengatakan AS tidak akan memberikan jaminan keamanan lebih lanjut di luar perjanjian mineral yang akan ditandatangani Zelenskyy di Washington pada hari Jumat.
Perjanjian saat ini, menurut pernyataan yang diberikan kepada Financial Times, tidak memiliki jaminan keamanan langsung, tetapi membentuk dana mineral antara AS dan Ukraina.
Dana tersebut, kata Trump, akan berfungsi sebagai "semacam jaminan otomatis" bagi Ukraina, karena pekerja Amerika akan hadir di wilayah Ukraina setelah perang berakhir untuk mengekstraksi mineral.
Ia menegaskan kembali dukungannya untuk menempatkan pasukan penjaga perdamaian Eropa di Ukraina — meskipun pemerintah Rusia menentang usulan tersebut pada hari Selasa.
"Menjaga perdamaian itu sangat mudah, yang sulit adalah membuat kesepakatan," kata Trump, seraya menyatakan bahwa ia ingin menyelesaikan kesepakatan terlebih dahulu.
Tidak ada tanggal pasti untuk pertemuan Trump dengan Putin, tetapi kedua negara mengatakan akan ada lebih banyak pertemuan delegasi sebelum kedua presiden bertemu langsung.***
Sumber: New York Post