Sebelum Pailit, Sritex Pernah Jual Kain ke Swedia Hingga USD611.000

Ekonomi Bisnis

Kamis, 24 Oktober 2024 | 14:13 WIB
Sebelum Pailit, Sritex Pernah Jual Kain ke Swedia Hingga USD611.000
Pekerja Sritex. Foto: Antara

Kabar perusahaan tekstil terkemuka di Indonesia, Sritex pailit mengemuka di media massa. Berita ini menandai akhir perjalanan Sritex, yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia.

rb-1

Pernyataan pailit Sritex tercantum dalam putusan dengan nomor perkara 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Smg.

Dalam putusan tersebut, disebutkan bahwa Sritex telah gagal memenuhi kewajiban pembayaran kepada PT Indo Bharat Rayon, yang menjadi pemohon.

Baca Juga: Sosok Iwan Setiawan Lukminto Komut Sritex yang Ditangkap Kejagung

rb-3

Selain itu, pengadilan juga membatalkan Putusan Pengadilan Niaga Semarang Nomor 12/Pdt.Sus-PKPU/2021.PN.Niaga.Smg yang mengesahkan Rencana Perdamaian (Homologasi) pada 25 Januari 2022.

Pekerja Sritex. Foto: Antara

PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) adalah perusahaan tekstil yang didirikan pada tahun 1966 di Solo oleh H.M. Lukminto, dan terdaftar sebagai perseroan terbatas di Kementerian Perdagangan pada tahun 1978.

Sebagai perusahaan yang telah beroperasi selama puluhan tahun, Sritex telah melewati berbagai tantangan, termasuk mampu bertahan selama krisis moneter 1998.

Baca Juga: Diborgol-Pakai Rompi Tahanan, Jejak Karier Iwan Setiawan Lukminto Komut Sritex Tersangka Korupsi

Isu kebangkrutan perusahaan tekstil besar ini mulai terdengar sejak Juni 2024, ketika Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) mengumumkan bahwa 13.800 pekerja tekstil mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Kunjungan Presiden Jokowi dan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto di Sritex. Foto: Sritex

Ini menunjukkan bahwa kondisi industri tekstil sedang memburuk, sementara Sritex berjuang untuk mempertahankan operasionalnya.

Produk Eksport Sritex

PT Sritex dikenal tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri. Produk ekspor mereka termasuk Industri Tekstil Produk Tekstil (ITPT), seperti benang (yarn), kain jadi (finished product), dan pakaian jadi (garment).

Pada tahun 2022, PT Sritex mengungkapkan bahwa 60% dari pendapatan mereka berasal dari penjualan TPT ke pasar internasional.

Di situs resmi PT Sritex, terdapat empat lini produk utama yang menjadi fokus perusahaan, yaitu serat (fiber), pemintalan (spinning), penenunan (weaving), dan penjahitan atau konveksi (garment).

Pada tahun 2022, Presiden Sritex, Iwan Setiawan Lukminto, menyatakan bahwa sekitar 600 kontainer produk ekspor TPT dari PT Sritex dikirim ke berbagai negara setiap bulannya.

Negara tujuan ekspor terbesar Sritex adalah Swedia dengan nilai pembelian mencapai USD611.000, diikuti oleh Mesir sebesar USD475.000, Bangladesh USD351.000, dan Jepang USD268.000.

Negara-negara lain yang juga sering memesan produk dari PT Sritex meliputi Amerika Serikat, Argentina, Brasil, Republik Dominika, Meksiko, Turki, Portugal, Polandia, India, Qatar, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, Spanyol, Malaysia, Thailand, dan Jordania.

Perusahaan tekstil besar ini, yang berhasil bertahan selama krisis ekonomi dan pandemi Covid-19, kini resmi dinyatakan pailit tahun ini.

Tag Sritex

Terkini