Teknologi

Sederet Kejanggalan Komet 3I/ATLAS yang Memunculkan Spekulasi Alien

06 November 2025 | 17:57 WIB
Sederet Kejanggalan Komet 3I/ATLAS yang Memunculkan Spekulasi Alien
Komet 3I/Atlas yang kemunculannya disangka alien. [Dok ist]

Komet 3I/ATLAS menarik perhatian khalayak, setelah pertama kali ditemukan pada 1 Juli 2025 oleh survei ATLAS yang didanai NASA.

rb-1

Komet ini memiliki lintasan hiperbolik, yang menunjukkan bahwa ia tidak terikat gravitasi Matahari dan hanya melintasi tata surya kita satu kali saja.

Kecepatannya saat ditemukan sekitar 61 km/detik (sekitar 221.000 km/jam), yang merupakan kecepatan luar biasa tinggi.

Baca Juga: Alami Kegagalan Mesin, NASA Gagal Terbangkan Roket Artemis

rb-3

Pada akhir Oktober 2025, komet ini mencapai titik terdekatnya dengan Matahari (perihelion) sekitar 1,4 satuan astronomi (AU), atau sekitar 210 juta kilometer, tepat di dalam orbit Mars.

Penampakan Komet 3I/Atlas. [Dok ist]Penampakan Komet 3I/Atlas. [Dok ist]

Secara keseluruhan, komet 3I/ATLAS merupakan objek langka dari luar tata surya yang melintas sangat cepat, dengan karakteristik fisik dan lintasan yang unik, serta penting untuk studi astronomi tentang benda antarbintang.

Baca Juga: Ilmuwan Harvard, Avi Loeb: Menguji ATLAS Alami atau Teknologi Alien 19 Desember 2025

Kemunculan komet 3I/ATLAS yang unik memunculkan spekulasi komet ini bukan benda langit biasa.

Sederet kejanggalan komet 3I/ATLAS yang membuatnya disangka sebagai benda asing atau alien meliputi beberapa hal berikut:

Cahaya terang Komet 3I/Atlas. [Dok istimewa]Cahaya terang Komet 3I/Atlas. [Dok istimewa]

1. Lintasan hiperbolik yang sangat tidak biasa untuk komet, menandakan benda ini berasal dari luar tata surya dan tidak terikat gravitasi Matahari, sehingga hanya sekali melintas dan tidak akan kembali.

2. Kecepatan sangat tinggi, sekitar 61 kilometer per detik (221.000 km/jam), yang jauh lebih cepat dari komet biasa.

3. Ukuran komet yang sangat besar, dengan diameter koma gas dan debu mencapai sekitar 700.000 kilometer, sekitar setengah diameter Matahari dan lima kali diameter Jupiter.

4. Komposisi kimia yang unik, dengan kandungan karbon dioksida yang jauh lebih tinggi dibandingkan air es yang biasanya dominan pada komet di tata surya.

5. Intensitas aktivitas outgassing atau "mendidih" yang sangat hebat saat mencapai perihelion, menghasilkan dua ekor komet yang terlihat nyata.

6. Usia komet yang diperkirakan sekitar 7 miliar tahun, lebih tua dari tata surya kita sendiri.

Karakteristik unik ini menimbulkan banyak keheranan dan spekulasi, termasuk dugaan bahwa ini bisa saja bukan benda alami biasa, sehingga sempat muncul teori bahwa komet tersebut bisa jadi objek buatan atau pesawat alien.

Namun, pengamatan lebih lanjut dan data ilmiah mendukung bahwa 3I/ATLAS adalah komet alami antarbintang yang sangat langka dan menarik untuk dipelajari.

Tag NASA Alien Komet Atlas Komet 3I/Atlas