Senator Florida Marco Rubio Ditunjuk Jadi Menlu AS di Kabinet Donald Trump
Politik
.jpeg)
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump resmi menunjuk Senator Marco Rubio sebagai Menteri Luar Negeri AS.
Dilansir dari CNN, Kamis (14/11), Donald Trump mengeluarkan pernyataan tersebut dan menganggap marco Rubio pantas menjadi diplomat tertinggi karena sosoknya yang sangat dihormati.
“Marco adalah pemimpin yang sangat dihormati dan suara yang kuat untuk sebuah kebebasan. Marco akan menjadi advokat yang tangguh bagi bangsa kita, sahabat sejati bagi sekutu kita, dan pejuang yang tak kenal takut yang tidak akan mundur dari musuh-musuh kita,” ucap Donald Trump.
Baca Juga: Tak Kebal Hukum, Donald Trump akan Dijatuhi Hukuman Kasus Pemalsuan dan Suap pada 10 Januari!
Merespons pernyataan Donald Trump itu, Marco Rubio melalui akun media sosialnya menyebutkan penunjukan ini sebagai sebuah “tanggung jawab besar”.
Marco Rubio mengaku merasa terhormat atas kepercayaan yang diberikan oleh presiden terpilih Amerika Serikat itu.
Marco Rubio bertekad selama menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, ia akan mewujudkan perdamaian dan selalu mengutamakan kepentingan masyarakat Amerika Serikat dalam mengimplementasikan politik luar negeri.
Baca Juga: Sikat WC Donald Trump Beredar dan Laris Manis di Toko Online China : Imbas Perang Tarif?
“Saya akan bekerja setiap hari untuk menjalankan agenda kebijakan luar negeri beliau. Di bawah kepemimpinan Presiden Trump, kami akan mewujudkan perdamaian melalui kekuatan dan selalu mengutamakan kepentingan rakyat Amerika Serikat dan Amerika di atas segalanya,” tutur Marco Rubio.
Walaupun telah ditunjuk langsung oleh Donald Trump, penunjukan Marco Rubio sebagai Menteri Luar Negeri AS masih harus mendapatkan persetujuan dari Senat untuk mengisi posisi tersebut.
Diketahui, Marco Rubio adalah seorang senator Amerika Serikat dari negara bagian Florida dan anggota Partai Republik. Marco Rubio lahir pada 28 Mei 1971 di Miami, Florida dari keluarga imigran Kuba dan dikenal sebagai tokoh politik yang vokal dalam isu-isu kebijakan luar negeri serta pandangannya yang keras terhadap negara-negara seperti Tiongkok, Kuba dan Venezuela.
Marco Rubio telah menjadi sosok yang cukup berpengaruh di kalangan konservatif, terutama terkait hak asasi manusia dan kebijakan terhadap Amerika Latin.
Marco Rubio mulai dikenal saat ia mencalonkan diri dalam pemilihan presiden dari Partai Republik pada tahun 2016. Walaupun pada akhirnya ia mundur dan memberikan dukungannya kepada Donald Trump. Hingga saat ini, Marco Rubio terus aktif di Senat dan mendapat perhatian atas sikapnya yang tegas terhadap isu-isu internasional.
Sebagai seorang yang mengedepankan kebebasan dan hak asasi, Marco Rubio sering menyerukan perlunya Amerika Serikat mempertahankan posisinya sebagai pemimpin global yang kuat.
Selain Marco Rubio, pilihan Donald Trump lainnya untuk masuk dalam kabinet nantinya adalah Elon Musk yang merupakan pengusaha terkaya di dunia dan pendiri SpaceX. Elon Musk nantinya akan memimpin badan baru yaitu Departemen Efisiensi Pemerintah (Department of Government Efficiency).