Sering Sakit Perut, Ternyata Wanita Ini Diracun Teman Kerjanya!
Nasional

Kasus ini sungguh mengerikan sekaligus memprihatinkan. Bagaimana seorang manusia yang tidak menyukai manusia lainnya langsung memutuskan untuk membunuh dengan cara memasukkan racun dalam minuman orang yang tidak disukainya.
Beruntung, orang yang menjadi korban, tidak meninggal sehingga dapat membeberkan kasus yang dialaminya pada polisi.
Dikutip dari Oddity Central, kejadian ini terjadi di Warsawa, Polandia. Melibatkan sejumlah orang yang merupakan teman sekerja. Kasus ini terungkap setelah si pelaku yang merupakan wanita berusia 56 tahun tapi tidak disebutkan namanya, ditangkap pihak kepolisian.
Baca Juga: Geng Motor yang Tewaskan Warga Dibekuk Polres Majalengka
Tersangka pelaku ini ditangkap dengan tuduhan secara sistematis menambahkan zat beracun ke minuman rekan kerja yang tidak disukainya. Rupanya si korban yang juga tidak disebutkan namanya dengan alasan privasi, tidak disukai sejumlah teman kerjanya. Tapi dalang peracunan adalah wanita usia 56 tahun itu.
Peracunan ini, bukan hanya sekali dilakukan namun berkali-kali. Dan kemungkinan dosisnya rendah. Itu, mungkin, yang menyebabkan korban tidak mati seketika begitu menenggak minuman beracun. Melainkan hanya merasa tubuhnya tidak enak.
Hanya saja disebut, korban berusia 51 tahun itu mulai merasa sangat tidak enak badan sejak beberapa bulan yang lalu.
Baca Juga: Polisi Ringkus Lima Pegawai Pinjol Ilegal, Ini Daftarnya
Gejala Awal Sakit Perut
Awalnya, korban mengira sakit perutnya disebabkan oleh stres dan terlalu banyak bekerja. Tetapi ketika gejalanya memburuk, korban yang namanya tidak diungkapkan karena alasan privasi, pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan.
Dokter di sana memberi tahu bahwa gejala yang dialaminya mirip seperti terkena zat beracun. Dokter lantas bertanya apaka dia telah menelan sesuatu yang tidak seharusnya dia konsumsi.
Dia tidak melakukannya, tetapi pertanyaan itu mengingatkannya pada rasa aneh yang dia rasakan saat minum teh paginya di tempat kerja. Korban berusia 51 tahun itu bekerja di sebuah gedung perkantoran di Warsawa bersama sejumlah perempuan lain yang bekerja di perusahaan pembersih yang sama.
Dia sempat bertengkar dengan mereka selama bertahun-tahun, tetapi tidak pernah menyangka beberapa dari mereka akan bertindak sejauh itu dengan mencoba meracuninya.
Meskipun demikian, dia pergi ke kantor polisi setempat untuk melaporkan kecurigaannya, tetapi dia diberi tahu bahwa tidak ada yang bisa dilakukan hanya berdasarkan firasatnya dan bahwa dia perlu memberikan beberapa bukti kuat.
Hanya dengan menguji botol Coca-Cola dan cangkir tehnya untuk mengetahui zat beracun tidak akan menyelesaikan masalah, karena dia tidak dapat membuktikan siapa yang telah meracuninya, jadi dia memasang kamera tersembunyi di tempat tinggalnya di Jalan MyĆliwiecka.
Gelas Teh Korban Disemprotkan Bahan Pembersih
Tidak lama kemudian dia mengetahui bahwa salah satu rekan kerjanya, seorang perempuan Polandia berusia 56 tahun, menyemprotkan bahan pembersih dan zat korosif lainnya ke dalam gelas teh miliknya.
Alih-alih menghadapi pelaku, dia merekam kejadian peracunan itu selama beberapa hari sebelum menyerahkan bukti tersebut kepada polisi.
Mereka menangkap petugas kebersihan berusia 56 tahun itu beberapa jam kemudian, bersama dengan seorang wanita berusia 68 tahun lainnya yang telah berbicara dengannya di telepon sambil meracuni minuman korban.
Wanita lainnya mengaku mengetahui tentang peracunan sistematis tersebut tetapi tidak memberi tahu korban tentang hal itu. Pihak berwenang masih menyelidiki dan menduga bahwa orang lain mungkin terlibat.
Polisi Warsawa belum mengungkapkan alasan di balik peracunan sistematis tersebut, tetapi menurut sumber yang dikutip oleh media Polandia, kedua wanita tua itu tidak menyukai korban, yang tampaknya memiliki posisi yang sedikit lebih tinggi di perusahaan tempat mereka bekerja, dan ingin menyingkirkannya dengan cara tertentu.
"Kedua wanita itu tidak menyukai satu sama lain," kata informan anonim itu kepada Onet Warsaw.
Wanita yang terekam kamera meracuni minuman rekan kerjanya itu berisiko menghabiskan hingga 20 tahun di balik jeruji besi, sementara rekannya yang lebih tua menghadapi hukuman 3 tahun penjara karena tidak memberi tahu pihak berwenang tentang kejahatan tersebut.***
Sumber: Oddity Central