Sheikh Hasina Terancam Hukuman Mati, Tapi India Tetap Lindungi, Apa Sebabnya?
Sheikh Hasina, mantan perdana menteri Bangladesh yang kini hidup dalam pengasingan di India, resmi dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Kejahatan Internasional Dhaka.
Putusan ini muncul setelah berbulan-bulan persidangan yang menyatakan Hasina bersalah atas tindakan keras mematikan terhadap demonstrasi mahasiswa pada 2024.
Baca Juga: Pakistan Rilis 4 Nomor Ekor Pesawat Tempur India yang Ditembak Jatuh
Bagi banyak warga Bangladesh, termasuk Shima Akhter, mahasiswi Universitas Dhaka yang kehilangan teman-temannya saat aksi protes, vonis mati ini dianggap sebagai langkah menuju keadilan.
Tetapi keinginan melihat Hasina kembali ke Dhaka untuk dieksekusi masih jauh dari kenyataan.
Mengapa India Tidak Akan Melepaskan Hasina
Baca Juga: Toyota Rumion, Tampang Ertiga Pakai Mesin Suzuki Harga Rp180 Jutaan
Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan tribunal [Instagram]
Hasina melarikan diri ke New Delhi pada Agustus 2024, saat demonstran menyerbu kediamannya. Sejak itu, Bangladesh berulang kali meminta India untuk mengekstradisinya. Namun menurut para analis, peluang India menyerahkannya sangat kecil.
India menilai kasus Hasina mengandung unsur politik. Perjanjian ekstradisi kedua negara memang memiliki pengecualian untuk kasus bernuansa politik, sehingga New Delhi memiliki dasar hukum untuk menolak permintaan Dhaka.
Sanjay Bhardwaj, pakar Asia Selatan dari Universitas Jawaharlal Nehru, menyebut bahwa pemerintahan sementara Bangladesh saat ini dianggap India sebagai “kekuatan anti-India”, sehingga ekstradisi Hasina justru bisa memperkuat kelompok yang tidak bersahabat dengan New Delhi.
Ketegangan India–Bangladesh Kian Tajam