Siapa Nama Oknum Kapolsek Brongsang yang Viral Digrebek di Rumah Janda?

Pada Jumat dini hari, 19 September 2025, masyarakat Kendal, Jawa Tengah, digemparkan dengan kabar penggerebekan seorang oknum Kapolsek Brongsang berinisial AKP N.

Ia didapati berada di rumah seorang perempuan berstatus janda di Desa Tunggulsari. Kejadian ini terekam warga dan videonya dengan cepat tersebar di media sosial, memicu reaksi luas dari publik.

Kronologi Kejadian

Menurut keterangan warga, AKP N telah lama dicurigai menjalin hubungan dengan YN, seorang guru PAUD berstatus janda dengan dua anak. Warga yang merasa resah kemudian melakukan pengintaian.

Sekitar pukul 04.30 WIB, setelah AKP N selesai mengawal kegiatan pengamanan terkait polemik izin tambang galian C, ia diketahui masuk ke rumah YN.

Saat penggerebekan berlangsung, AKP N terlihat hanya mengenakan sarung dan kaos.

Rekaman video kejadian tersebut langsung menyebar ke berbagai platform media sosial dan menimbulkan gelombang kritik.

Tindakan Kepolisian

Kapolres Kendal AKBP Hendry Sianipar. [Istimewa]Kapolres Kendal, AKBP Hendry Susanto Sianipar, menegaskan bahwa AKP N segera dinonaktifkan dari jabatannya agar pemeriksaan berjalan objektif.

Penanganan kasus kemudian dilimpahkan ke Bidang Propam Polda Jawa Tengah (Jateng) untuk penyelidikan lebih lanjut.

Sanksi yang mungkin dijatuhkan kepada AKP N mencakup pemeriksaan etik dan disiplin, penjatuhan sanksi administratif hingga kemungkinan Pemecatan Tidak Dengan Hormat (PTDH) jika terbukti melanggar kode etik Polri secara berat.

Dampak dan Implikasi Kasus

Ilustrasi Polri. [Istimewa]Kasus perselingkuhan yang menyeret oknum Kapolsek Brongsang ini dinilai mencoreng citra kepolisian, khususnya di wilayah Kendal.

Sebagai aparat penegak hukum, seorang kapolsek seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat.

Tindakan tidak pantas yang dilakukan AKP N berpotensi menurunkan tingkat kepercayaan publik terhadap Polri.

Oleh karena itu, transparansi dalam proses hukum dan penerapan sanksi tegas menjadi penting agar institusi kepolisian tetap dipercaya masyarakat.

Kasus ini menjadi pengingat penting bahwa setiap anggota Polri wajib menjaga integritas, profesionalitas, serta perilaku pribadi di dalam maupun di luar dinas.

Tindakan indispliner sekecil apa pun dapat berdampak besar terhadap citra institusi dan kepercayaan publik.