Sisa Vaksin 3,2 Juta Hampir Kedaluwarsa, DPR: Jangan Sampai Sia-sia
Kesehatan

Forumterkininews.id, Jakarta - Sebanyak 3,2 juta dosis vaksin Gotong Royong Sinopahrm masih tersisa dan akan kedaluwarsa tahun ini. PT Bio Farma sebagai salah satu BUMN Farmasi didesak untuk mampu memaksimalkan sisa vaksin tersebut.
Dikatakan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung pihaknya mendesak BUMN Farmasi meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat melalui berbagai layanan kesehatan khususnya untuk masyarakat menengah kebawah.
“Kita usulkan adanya rapat gabungan antara Komisi VI, Komisi IX dan Komisi III dengan mengundang PT Bio Farma dan Kementerian Kesehatan untuk membahas sisa vaksin yang akan habis pada tahun 2023 ini,†tandasnya saat memimpin Rapat Kerja dengan BUMN Farmasi di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/1).
Baca Juga: Pede Ikuti Pemilu 2024, AHY Bersama 34 Ketua DPD Demokrat Mendaftar ke KPU
Menajwab desakan Komisi VI DPR RI, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir pun mengungkapkan tantangan besar industri farmasi pascapandemi Covid-19.
Ia menyebut, pengembangan bisnis sektor farmasi berbeda dengan ragam industri lain. Karena Industri farmasi itu katanya, unik dan untuk satu produk butuh pengembangan yang lama dan ada potensi gagal.
"Sebelum pandemi, pengembangan produk vaksin memerlukan waktu sekitar tujuh tahun hingga 10 tahun. Tak hanya butuh waktu lama, tapi juga memerlukan nilai investasi yang sangat besar,"paparnya.
Baca Juga: RUU TPKS Bakal Disahkan di Rapat Paripurna Hari ini
Ia juga memberi gambaran tentang vaksin IndoVac yang dikembangkan pihaknya dari hulu ke hilir dan menghabiskan hampir Rp500 miliar dan berhasil.
"Kalau seandainya tidak berhasil, jadi sunk cost. Ini persoalan kami yang mana harus pintar-pintar menyiasati dalam pengembangan produk," pungkasnya.