Belakangan viral di TikTok seorang siswi SMAN 7 Cirebon, Hanifah Kaliyah Ariij, mengadukan adanya dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan pihak sekolah.
Adapun salah satunya dana Program Indonesia Pintar (PIP), lantas siswi tersebut mengadukan kepada Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Jembatan Gantung Eiger Adventure Land yang Diklaim Terpanjang di Dunia Bikin Dedi Mulyadi Menangis
Hanifah menyampaikan hal itu langsung saat Dedi melakukan kunjungan mendadak ke sekolahnya, dikutip dari aku TikTok @lambemerah.2 pada Minggu (9/2/2025).
Hanifah mengatakan bahwa dirinya menyampaikan beberapa persoalan yang terjadi di sekolahnya kepada Dedi.
"Pertama yang saya sampaikan itu soal PDSS finalisasi akun PDSS, yang sekolah itu masih belum berhasil karena kelalaian sekolah," ujar Hanifah.
Selain itu, ia juga mengungkap adanya dugaan pungutan pada dana PIP yang diterima siswa.
"PIP yang dipotong, PIP yang ditahan buku tabungan dan ATM-nya serta PIN-nya yang disamakan untuk satu angkatan," ucapnya.
Tidak hanya itu, Hanifah juga mengadukan masih adanya pungutan SPP dan uang gedung yang dibebankan kepada siswa.
Ia pun meminta agar sekolah memberikan kompensasi dalam bentuk bimbingan belajar gratis serta program pengayaan setiap minggu.
"Saya juga sampaikan kalau saya mau kompensasi dari sekolah itu, kayak bimbel gratis juga pengayaan dari sekolah setiap minggunya," jelas dia.
Hanifah menyebut, Dedi belum memberikan tanggapan terkait aduannya lantaran sedang terburu-buru dan memiliki agenda lain.
"Pak Dedi juga belum kasih jawaban apa-apa waktu ke sekolah itu, karena memang beliau lagi buru-buru," katanya.
Diketahui, Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, melakukan kunjungan mendadak ke SMAN 7 Cirebon pada Jumat pagi.
Dedi langsung berkeliling ke sejumlah kelas XII dan berbincang dengan para siswa.
Ia memastikan seluruh siswa dapat mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tanpa kendala administrasi.
"Saya ke sini mau bantu kalian agar bisa ikut SNBP, jangan khawatir," ujar Dedi kepada para siswa, Jumat (7/2/2025).
Selain berdialog dengan siswa, Dedi juga menemui para guru dan operator panitia Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Ia meminta operator menunjukkan proses pendaftaran akun sekolah untuk SNPMB secara teknis.
Dalam keterangannya, Dedi menegaskan bahwa dirinya datang untuk menyelesaikan permasalahan PDSS yang berpotensi menghambat ratusan siswa dalam mendaftar SNBP.
"Kendala-kendalanya segera kita atasi. Saya juga mendukung honor bagi para petugas operator. Saya minta jumlahnya ditambah menjadi lima orang," ucapnya.
Terkait dugaan pungutan dana PIP yang diadukan Hanifah, hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari Dedi Mulyadi maupun pihak sekolah.