SMASH Kenang Saat Pertama Kali Manggung Kantongi Rp 50 Ribu Per Orang

Rangga Moela dan Dicky Prasetya, anggota boyband SMASH, baru-baru ini mengenang masa-masa awal karier mereka di industri musik Indonesia.

Mereka menceritakan pengalaman tampil di berbagai acara, termasuk pentas seni (pensi) sekolah, dengan bayaran pertama sebesar Rp 50 ribu per orang.

"Jadi, ada pensi di sekolahnya Reza, itu sebenernya iseng buat perform, nih, buat menguji, kayak bagian dari training, tapi ternyata dibayar pas waktu itu. Dibagi 7 waktu itu, dibagi jadi Rp 50 ribu per orang," kata Rangga di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Ngakak! Rangga Moela 'Battle Dance' dengan Penari Perut : Ngebor Inul Mah Gue Jagonya

Personel SMASH (instagram)

Bayaran pertama itu jadi kenangan untuk personel SMASH. Meski kecil, bayaran itu jelas jadi kenangan berharga baginya dan para personel SMASH lainnya.

"Tapi pesannya waktu itu ketika kalian sudah tenar dan sudah besar, kalian memulainya dari angka segini, harus tahu diri dan jangan sampai besar kepala," tutur Rangga.

Perjalanan SMASH tidak selalu mulus. Mereka menjalani masa pelatihan selama beberapa bulan di Jakarta dan menghadapi penundaan jadwal tampil di televisi.

"Untuk langsung viral sih iya, tapi kita harus training dulu beberapa bulan. Pas tinggal di Jakarta, kita berharap bisa cepat masuk TV, tapi jadwal beberapa kali di-reschedule," ungkap Dicky.

Personil SMASH (instagram)

Sebagai informasi, SMASH singkatan dari Seven Men as Seven Heroes, resmi terbentuk pada tahun 2010 dan segera menarik perhatian publik dengan konsep boyband ala K-Pop.

Meskipun menghadapi perubahan formasi, seperti keluarnya Morgan Oey pada 2013 dan Rangga Moela pada 2019, SMASH tetap menjadi pelopor boyband berkonsep K-Pop di Indonesia.

Kisah perjalanan mereka mengajarkan bahwa kerja keras, kerendahan hati, dan kesetiaan pada nilai-nilai awal adalah kunci kesuksesan di industri musik.