Soal Aksi Demo, Menteri Dikti Saintek Akui Sudah Lapor Presiden
Nasional

Menteri Dikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro mengaku sudah melapor ke Presiden Prabowo Subianto terkait aksi demo anak buahnya. Prabowo disebut Sastro tidak mempermasalahkan hal tersebut.
"Saya melapornya lewat Mayor Teddy (Menteri Sekretaris Kabinet/Menseskab). Kemudian Mayor Teddy menyampaikan kepada Bapak Presiden. Dari Presiden ke Mayor Teddy dikatakan oleh beliau gak ada masalah. Saya sampaikan lewat Mayor Teddy semua yang terjadi. Dari Presiden tidak ada instruksi lebih lanjut," sebut Sastryo seperti dilihat dari YouTube Kompas TV, Selasa (21/1/2025).
"Beberapa staf penempatannya tidak sesuai dengan keinginan mereka. Dan mereka melakukan unjuk rasa dengan ungkapan adanya pemecatan atau ada penempatan yang tidak sesuai," ujar Sastryo.
Baca Juga: Anggota Komisi IX DPR Bela Terawan, IDI Bilang Cacat Besar
Dia membantah adanya pemecatan. Yang ada, lanjut Sastryo, Kementerian Dikti Saintek hanya melakukan mutasi atau rotasi pegawai.
"Mutasi atau rotasi pegawai sesuatu yang memang umum dikerjakan oleh sebuah institusi lembaga pemerintah maupun non pemerintah," pungkas Sastryo.
Dia sudah menjelaskan hal itu ke anak buahnya yang melakukan unjuk rasa. Akhirnya, sambung Sastryo, anak buahnya paham dan mengerti tidak selamanya penempatan persis seperti yang diharapkan.
Baca Juga: Terlibat Peredaran Narkoba, 10 Sipir Kanwilkum HAM Riau Dipecat
"Meski saya tempatkan mereka di tempat berbeda, tapi saya yakin itu yang terbaik buat mereka. Kami di Kementerian berusaha sebaik mungkin melayani semua staf yang ada. Semoga mereka berkarir dengan baik ke depan," jelas Sastryo.
Dengan penjelasan itu, Sastryo menuturkan bahwa pegawai yang melakukan demo sudah minta maaf atas kesalahpahaman tersebut.
"Mereka tetap di Kementerian Dikti Saintek, hanya posisinya saja yang diubah. Kami juga sepakat untuk membuat Kementerian yang dapat dipercaya masyarakat. Itu yang kami sepakati," tuturnya.
Diketahui, aksi unjuk rasa pegawai terkait dengan sikap dan tindakan Menteri Dikti Saintek Satryo yang dianggap arogan dan bersikap kasar terhadap anak buahnya.
Salah satu tindakan Menteri Satryo yang dianggap arogan menurut massa adalah memecat pegawai bernama Neni Herlina, Pranata Humas Ahli Muda dan Pj. Rumah Tangga.
Neni dipecat secara kasar pada 17 Januari 2025, diduga hanya karena meja dan kursi di ruangannya belum diganti.