Daerah

Sosok Hening Dzikrillah di Balik Ucapan 'Bapak Epok-Epok Keliling' Bikin Geger

04 November 2025 | 18:19 WIB
Sosok Hening Dzikrillah di Balik Ucapan 'Bapak Epok-Epok Keliling' Bikin Geger
Hening Dzikrillah, admin media sosial Pemkot Surabaya. [Instagram]

“Saya mengakui ucapan itu tidak pantas dan keluar tanpa sengaja. Pak Wali sama sekali tidak tahu-menahu soal live tersebut,” jelas Hening dalam pernyataannya.

Dalam kesehariannya, Hening dikenal sebagai anggota tim humas Pemerintah Kota Surabaya yang bertugas mengelola media sosial resmi milik Wali Kota.

Ia kerap membagikan dokumentasi kegiatan Eri Cahyadi, baik dalam bentuk video maupun foto, untuk publikasi digital.

Setelah kejadian ini, banyak pihak menyoroti pentingnya kehati-hatian admin media sosial pemerintah. Sebab, satu kalimat yang keluar tanpa sadar bisa menimbulkan salah tafsir publik dan berpengaruh pada citra institusi.

Meski sudah memberikan klarifikasi, video itu tetap viral dan menjadi bahan pembicaraan di berbagai platform. Sebagian netizen bahkan menjadikan istilah “Bapak Epok-Epok Keliling” sebagai lelucon baru di dunia maya.

Terlepas dari kontroversinya, Hening Dzikrillah menunjukkan sikap profesional dengan mengakui kesalahan dan menegaskan tidak ada niat menyinggung pimpinan daerahnya.

Ia juga berharap publik memahami konteks ucapan tersebut sebagai murni kelalaian pribadi, bukan bentuk kritik atau sindiran.

Fenomena ini menjadi pengingat penting bagi para pengelola media sosial instansi publik: satu ucapan kecil bisa berdampak besar di era digital.

Posting Pegunduran Diri di Instagram

Hening Dzikrillah membagikan video di Instagram pribadinya yang berisi pernyataan pengunduran diri dari tugasnya sebagai admin.

Begini pernyataan lengkapnya:

"Dengan penuh penyesalan, saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada seluruh masyarakat, kepada semua pihak yang merasa terganggu, dan terutama kepada Bapak Walikota yang selama ini telah memberikan kepercayaan kepada saya.

Itu murni kesalahan pribadi saya yang meskipun konteksnya bercanda dengan teman di mobil, tetapi tetap menyalahi aturan standar kerja yang selama ini menjadi prinsip dasar Bapak Walikota. Tidak ada alasan yang bisa membenarkan kesalahan ini, walaupun konteksnya hanya bercanda pribadi dengan teman.

Saya menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada Bapak Walikota atas kesalahan pribadi saya tersebut.

Sekali lagi, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya dari hati terdalam. Saya menyesal sedalam-dalamnya, dan sebagai bentuk tanggung jawab moral, saya menyampaikan pengunduran diri saya dengan penuh kesadaran dan penyesalan.

Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada saya selama ini. Kejadian ini menjadi pelajaran terbesar dalam hidup saya, dan akan saya kenang selamanya sebagai pelajaran hidup paling berharga agar saya menjadi manusia yang lebih berhati-hati, lebih rendah hati, dan lebih menghargai kepercayaan orang lain.

Sekali lagi, nyuwun ngapunten ingkang kathah."

1 2 Tampilkan Semua
Tag viral eri cahyadi surabaya