FT News – Menteri Investasi Bahlil Lahadalia digadang-gadang bakal jadi pengganti Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Partai Golkar.
Meski demikian, kabar pencalonannya tidak mulus, karena ditentang Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono.
Meski demikian, Ketua Dewan Pembina Bappilu Partai Golkar Idrus Marham mendukung sepenuhnya pencalonan Bahlil.
“Ya saya dukung Bahlil karena saya tahu itu adik saya dan saya tahu dia,” tegasnya dengan menggebu-gebu di kawasan Matraman Timur, Pegangsaan, Jakarta Pusat, Selasa (13/8).
Idrus menjelaskan bahwa ketika Aburizal Bakrie dan dirinya memimpin Golkar pada 2009-2014, Bahlil pernah menjadi Bendahara DPD 1 Partai Golkar Provinsi Papua.
Mantan Sekretaris Jenderal Golkar 2009-2014 ini menilai Bahlil memiliki nilai plus dibandingkan calon lain.
Terkini, disebutkan bahwa Presiden Jokowi dan Gibran akan menempatkan kursi ketua umum Partai Golkar.
“Bahlillah ini adalah merupakan kader plus. karena kepemerusannya mulai dari daerah. kalau mungkin yang lain tiba-tiba di atas saja, tidak pernah di daerah,” tegasnya.
“Dia bertampil sebagai seorang kader golkar yang bisa berkiprah di mana-mana menjadi entrepreneurship, menjadi pengusaha menjadi ketua umum HIPMI dan lain-lain sebagainya, kemudian aktif pernah menjadi pimpinan HMI, kemudian ketua pemuda masjid,” imbuhnya.
Diketahui Bahlil menjadi ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2015-2019. Dia pun pernah jadi Bendahara Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Berkat pengalamannya malang melintang dalam organisasi, Jokowi pun mengangkatnya menjadi Menteri Investasi pada 2021 hingga sekarang.
Lebih lanjut, dukungan Idrus kepada Bahlil sebagai ketua umum Golkar pun murni karena dirinya percaya dengan kemampuan Bahlil.
“Yang pasti setahu saya, dengan kompetensi Bahlil sekarang ini, arus bawah arus atas hampir semua dukung,” ucapnya.
Untuk itu, dirinya berharap Bahlil dapat membawa Golkar semakin lebih baik dan selalu siap melayani masyarakat Indonesia secara umum.
“Dan siapkan waktu untuk melayani bukan dilayani,” tutupnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono menekankan bahwa siapapun yang akan mencalonkan sebagai Ketum Golkar definitif harus dari kalangan pengurus.
