Sosok Primadona Gorong-Gorong Yang Dijadikan Tempat Kabur 7 Narapidana Lapas Salemba
Nasional

Tujuh tahanan dan narapidana berhasil meloloskan diri dari rumah tahanan (Rutan) Kelas I Salemba, Jakarta Pusat. Dari salah satu tahanan yang berhasil kabur ada sosok gembong narkoba yakni Murtala Ilyas. Dia adalah gembong narkoba jaringan Malaysia-Medan-Aceh-Jakarta.
Murtala bukan napi narkotika biasa. Ia adalah bos sabu jaringan Aceh yang ditangkap Polres Metro Jakarta Barat dengan barang bukti 110 kilogram sabu pada tahun ini.
Murtala dkk kabur dengan cara menjebol teralis yang ada di ruang tahanan. Setelah menjebol teralis, para tahanan itu lompat ke luar dan kabur melalui gorong-gorong.
Baca Juga: Seorang Napi di Lapas Cianjur Tewas usai Minum Cairan Pembersih Tangan
Pantauan FTNews di lokasi, Kamis (14/11), terlihat gorong-gorong yang gelap dengan ukuran sekitar 1,5 x 1 meter. Di sekitaran gorong-gorong itu, tampak air yang mengalir namun tidak begitu deras.
Bekas teralis yang dijebol oleh para tahanan yang kabur dari Rutan Salemba masih ada. Namun, usai insiden tersebut pihak lapas sudah memasang lapisan teralis baru.
Lokasi gorong-gorong itu berada di sisi samping bagian belakang Rutan Salemba. Di seberang gorong-gorong itu, tampak pos keamanan RW 04 Kelurahan Rawasari.
Baca Juga: Empat Narapidana High Risk Dipindahkan ke Nusakambangan
Pos keamanan itu dan bagian Rutan Salemba dipisahkan oleh jalan melintasnya kendaraan bermotor.
Hingga saat ini banyak masyarakat yang sekedar lewat dan berhenti untuk mengabadikan gorong-gorong yang menjadi saksi kaburnya narapida dan tahanan lapas Salemba.
Kadiv PAS Kanwil Kumham Jakarta Tony Nainggolan menyebut, tujuh tahanan Rutan Salemba telah kabur dengan cara menjebol teralis.
"Tujuh tahanan dan narapidana kasus narkoba tersebut diduga melarikan diri dengan cara menjebol teralis kamar," ujar Tony.
Petugas Rutan Salemba diperiksa akibat kaburnya beberapa tahanan tersebut. Tony mengatakan, saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk menyelidiki kejadian ini.
"Jajaran Rutan Jakarta Pusat bersama Ditjenpas siap bersinergi dengan Aparat Penegak Hukum lain untuk menginvestigasi kasus ini, termasuk meminta keterangan petugas," kata Tony.
Tony menyebut, pihaknya juga akan bekerja sama dengan instansi terkait untuk menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat pasca peristiwa itu.