Souvenir HUT ke-80 RI Jadi Sorotan, Rakyat Nilai Harusnya untuk Kebutuhan Publik

Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia yang digelar pada Minggu, 17 Agustus 2025, di Istana Merdeka, Jakarta masih menjadi perbincangan hangat publik.

Perhatian publik justru banyak tertuju pada souvenir eksklusif HUT ke-80 RI yang dibagikan kepada tamu undangan.

Momen unboxing souvenir tersebut pun ramai beredar di media sosial lewat unggahan para konten kreator dan influencer.

Baca Juga: Formasi Lengkap Paskibraka saat Upacara Penurunan Bendera 17 Agustus 2025

Salah satunya ada presenter dan penyiar radio, Iwet Ramadhan yang ikut menggungah konten unboxing souvenir tersebut.

Isi Souvenir HUT ke-80 RI

Baca Juga: Ingat! Pengibaran Bendera Merah Putih Dilakukan 1 Hingga 31 Agutus 2025

Berdasarkan unggahan yang beredar, dalam tas souvenir terdapat berbagai item menarik, di antaranya:

Notebook putih dengan logo dan tema HUT ke-80 RI: “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”.

Tiga buku eksklusif, antara lain “Rekam Kerja Presiden Prabowo dan Kabinet Merah Putih”, “Rekam Foto Prabowo Sang Patriot”, serta buku bertema sejarah kemerdekaan bergambar Soekarno-Hatta.

Merchandise khusus, seperti pouch, topi, kipas bermotif batik, handuk, tumbler, dua buah kaos, serta tas eksklusif berlogo HUT ke-80 RI.

Tas souvenir tambahan warna merah, berisi empat buah kue, dua botol kecil air mineral, dan payung merah.

Reaksi Warganet Soal Souvenir HUT ke-80 RI

Iwet Ramadhan Unboxing Souvenir HUT ke-80 RI (TikTok/@iwetramadhan)

Meski banyak yang terkesan dengan kemewahan souvenir, tak sedikit warganet yang mengkritik.

Sejumlah komentar di media sosial menyebut bahwa anggaran souvenir kemungkinan berasal dari uang rakyat melalui pajak.

"Souvenir kayak gitu pakai anggaran apa ya?" kata warganet.

“Serius nanya, ini pakai uang siapa? Jelas uang rakyat lah. Uang yang ditarik dari pajak rakyat dan dikembalikan lagi untuk rakyat," komentar warganet.

“Uang rakyat dibagi-bagi atas nama pemerintah. Harusnya semua rakyat dapat, bukan hanya yang datang ke upacara," ucap warganet lainnya

Sebagian masyarakat menganggapnya sebagai bentuk apresiasi kepada undangan yang hadir, sementara sebagian lain menilai anggaran sebaiknya digunakan untuk kepentingan rakyat secara langsung.