Tampang Pelaku Pelecehan Seksual yang Sempat Viral di Stasiun Tanah Abang Berhasil Ditangkap

Pelaku pelecehan seksual yang sempat viral di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, telah berhasil ditangkap oleh petugas KAI Commuter.

Insiden ini terjadi pada awal April 2025, di mana seorang pria melakukan tindakan tidak senonoh dengan menumpahkan sperma ke celana seorang penumpang wanita di sekitar area eskalator stasiun.

Korban kemudian menceritakan kejadian tersebut kepada sopir taksi online yang ditumpanginya, yang kemudian menyebarkan informasi tersebut di media sosial, sehingga kasus ini menjadi viral.

Baca Juga: Belum Kelar Masalah Gaji, Hamish Daud Diguncang Dugaan Pelecehan Seksual

Ilustrasi pelecehan seksual [ist]

Pelaku yang belum disebutkan namanya ditangkap pada Senin (14/4). Adapun kasus pelecehan seksual itu disebutkan terjadi pada Rabu (2/4).

"Dalam kasus terkini di Stasiun Tanah Abang, kami menindaklanjutinya lewat penanganan dan pengungkapan pelaku, juga menemukan dan menyerahkan pelaku kepada kepolisian," kata Joni dalam keterangannya, Selasa (15/4).

"Ini tidak lepas dari sistem CCTV Analytic yang sudah terpasang di semua Stasiun Commuter Line dan kesigapan petugas KAI Commuter, sekaligus membuktikan keberpihakan kepada korban,” tambahnya.

Baca Juga: Korban Pelecehan Seksual Mantan Kapolsek Pinang Datangi Polda Metro Jaya

Penangkapan bermula dari rekaman tersangka pelaku yang sudah dimasukkan ke dalam database sistem CCTV Analytic. Pelaku terdeteksi saat masuk ke area stasiun, petugas langsung bertindak.

Petugas pengamanan langsung mengamankan tersangka di dalam Commuter Line No.1759 relasi Rangkasbitung-Tanah Abang.

Ia lalu diamankan ke Pos Keamanan Stasiun Tanah Abang untuk dilakukan pemeriksaan awal dan dimintakan keterangannya.

“Tersangka mengakui perbuatannya, dan kami serahkan ke pihak Kepolisian Polres Metro Jakarta Pusat untuk ditindaklanjuti sesuai prosedur hukum,” ujar Joni.

Tidak hanya memproses hukum, KAI Commuter juga memasukkan pelaku pelecehan seksual itu ke dalam daftar hitam alias blacklist.

Dengan begitu pelaku tak bisa lagi menggunakan Commuter Line untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.

Ilustrasi Commuter line [ist]

KAI Commuter juga telah melakukan pendampingan kepada pihak korban baik secara psikologis maupun proses hukumnya.

Sebelumnya, pada Selasa, 8 April 2025 lalu, KAI Commuter telah mendatangi korban untuk memberikan dukungan dan pendampingan kepada korban.

"Untuk terciptanya transportasi yang aman dan nyaman, KAI Commuter akan menindak tegas kepada pelaku yang telah melanggar norma kesusilaan ataupun tindak kejahatan lainnya,” pungkas Joni.