Nasional

Tanpa Jembatan, Pelajar di Nias Bertaruh Nyawa Demi Bisa Sekolah

23 Desember 2025 | 03:00 WIB
Tanpa Jembatan, Pelajar di Nias Bertaruh Nyawa Demi Bisa Sekolah
Perjuangan Pelajar Nias Selatan Menyeberangi Sungai Demi Pendidikan

Akses pendidikan di wilayah terpencil kembali menjadi sorotan setelah terungkap kondisi yang dihadapi para pelajar di Kecamatan Boronadu, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara.

rb-1

Sejumlah siswa harus menyeberangi sungai berarus deras setiap hari demi dapat mengikuti kegiatan belajar di sekolah.

Sungai tersebut menjadi satu-satunya jalur penghubung antara permukiman siswa dan lokasi sekolah. Karena belum tersedia jembatan permanen, para pelajar terpaksa menyeberang langsung melalui aliran sungai yang berisiko tinggi, terutama saat debit air meningkat akibat hujan. Kondisi ini kerap membuat siswa tiba di sekolah dalam keadaan basah dan kelelahan sebelum kegiatan belajar dimulai.

Baca Juga: Kekurangan Murid, Sekolah di Rejang Lebong Digabung?

rb-3

Akses Sekolah yang Penuh Risiko

Kisah perjuangan para pelajar ini mencerminkan keterbatasan infrastruktur dasar yang masih dialami sebagian wilayah kepulauan. Akses pendidikan yang seharusnya aman dan layak justru harus ditempuh dengan cara yang membahayakan keselamatan, khususnya bagi anak-anak usia sekolah.

Kondisi tersebut juga berdampak pada konsistensi kehadiran siswa di sekolah. Saat cuaca ekstrem dan arus sungai semakin deras, sebagian pelajar terpaksa memilih tidak berangkat demi menghindari risiko kecelakaan.

Pelajar Di Nias Harus Menyeberangi Sungai Berarus DerasPelajar Di Nias Harus Menyeberangi Sungai Berarus Deras

Sorotan Pemerintah dan Rencana Pembangunan

Peristiwa ini mencuat ke perhatian publik setelah menjadi bagian dari agenda kunjungan kerja Wakil Presiden Republik Indonesia ke wilayah Nias. Dalam kunjungan tersebut, pemerintah menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur penghubung sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi persoalan akses pendidikan dan mobilitas warga.

Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah disebut tengah mengkaji rencana pembangunan jembatan penghubung di lokasi tersebut. Infrastruktur ini diharapkan menjadi solusi permanen agar pelajar dan masyarakat tidak lagi bergantung pada penyeberangan sungai yang berisiko.

Kondisi yang dialami pelajar di Nias Selatan menjadi gambaran nyata tantangan pemerataan pembangunan di Indonesia. Selain berdampak pada sektor pendidikan, keterbatasan infrastruktur juga memengaruhi aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat setempat.

Pemerataan akses pendidikan yang aman dinilai tidak hanya bergantung pada ketersediaan sekolah, tetapi juga pada dukungan infrastruktur dasar yang memadai.

Kisah para siswa di Nias menjadi pengingat bahwa pembangunan fasilitas penunjang masih menjadi kebutuhan mendesak di sejumlah daerah terpencil Tanah Air.

Tag AksesPendidikan PelajarNias InfrastrukturDaerah PendidikanNasional NiasSelatan

Terkait