Teguh Aprianto Yakin Bjorka Asli Orang Indonesia
 081020253.jpg)
Menurut Teguh, analisis linguistik menjadi salah satu cara efektif untuk menelusuri asal-usul seseorang di dunia maya. Dalam kasus Bjorka, penggunaan bahasa Inggris yang disertai pola kalimat Indonesia mengindikasikan bahwa pelakunya memiliki latar belakang budaya Indonesia.
“Kalimat yang dipakai memang Inggris, tapi susunannya masih seperti orang Indonesia ngomong. Bahkan intonasi dan cara penyampaian tulisannya masih terasa khas kita,” jelasnya.
Bjorka dari Komunitas Hacker Lokal
Deddy Corbuzier. (youtube)
Teguh menyebut kemungkinan besar sosok Bjorka itu anak komunitas hacker lokal. Bahkan sangat mungkina Tegus sendiri sebenarnya mengenalnya.
Menurut Teguh, istilah “anak komunitas” merujuk pada kelompok orang yang aktif dalam dunia keamanan siber, baik secara legal maupun di sisi gelapnya. Mereka sering saling berbagi ilmu, berdiskusi, dan sesekali melakukan eksperimen terhadap sistem keamanan digital.
“Anak-anak komunitas kayak kita ini kan ada grupnya sendiri. Biasanya mereka aktif di forum atau channel tertentu yang bahas keamanan siber, bug, sampai isu privasi data,” ujarnya.
Teguh juga menilai bahwa Bjorka bisa saja bukan satu individu, melainkan sekelompok orang yang bekerja sama. Pola aktivitas dan waktu unggahan akun itu menunjukkan adanya kemungkinan pengelolaan terkoordinasi oleh lebih dari satu orang.
“Bisa satu orang, bisa juga satu kelompok. Tapi yang jelas, mereka ini punya kemampuan dan pemahaman tinggi tentang dunia siber di Indonesia,” kata Teguh.
Pernyataan Teguh itu menambah panjang daftar keraguan publik terhadap penangkapan WFT oleh kepolisian. Hingga kini, belum ada bukti kuat yang menghubungkan pemuda asal Minahasa itu dengan sosok misterius yang selama ini dikenal sebagai Bjorka.