Terbaring di Peti Mati Hijau, Dewi Soekarno Buka Rahasia Filosofi Hidup yang Mengejutkan

Lifestyle

Kamis, 18 September 2025 | 11:39 WIB
Terbaring di Peti Mati Hijau, Dewi Soekarno Buka Rahasia Filosofi Hidup yang Mengejutkan
Dewi Soekarno (Instagram)

Sosialita Ratna Sari Dewi Soekarno, mantan istri Presiden Soekarno, kembali menjadi sorotan publik setelah membagikan serangkaian foto unik di Instagram. Dalam foto-foto tersebut, Dewi terlihat terbaring di peti mati berwarna hijau.

rb-1

Namun, momen ini bukan sekadar aksi dramatis melainkan bagian dari pameran bertajuk “Pemakaman dalam Hidup” (Funeral in My Life).

Unggahan yang dibagikan pada Rabu (17/9) menjelaskan bahwa partisipasinya merupakan bagian dari Pameran Industri Pengakhiran ke-11.

Baca Juga: 5 Potret Dewi Soekarno Berpose di Dalam Peti, Bikin Heboh Pameran Seni

rb-3

Dengan gaya glamor khasnya, Dewi memandang momen ini sebagai simbol kekuatan, kecantikan, dan keberanian, sekaligus bentuk penghormatan atas berbagai kegiatan amal yang telah ia lakukan selama bertahun-tahun.

Filosofi “Pemakaman dalam Hidup”

Ratna Sari Dewi Soekarno (Instagram)Ratna Sari Dewi Soekarno (Instagram)

Pameran yang digelar di Jepang pada 10 September ini menawarkan perspektif baru mengenai siklus hidup dan kematian. Konsep unik ini mendorong orang untuk menghadapi gagasan tentang kematian sambil masih hidup, mengubah ketakutan menjadi refleksi dan penerimaan.

Baca Juga: Biodata dan Agama Dewi Soekarno, Unggah Foto Tak Wajar di Dalam Peti Mati

Dewi Soekarno menegaskan bahwa pengalaman ini bukan sekadar mencari sensasi. Ia melihatnya sebagai ajakan untuk menghargai hidup dan memikirkan warisan yang akan ditinggalkan.

Menurutnya, hal-hal yang tidak bisa kita pilih atau lihat sendiri seperti nama yang diberikan orang tua dan bagaimana kita dikenang setelah meninggal menjadi bagian penting dari refleksi tersebut.

Dukungan Rekan Selebriti dan Refleksi Pribadi

Sosok Haruna Ai, yang juga berpartisipasi dalam pameran, memuji Dewi sebagai pribadi jujur, bertanggung jawab, dan selalu memikirkan orang lain.

“Kecantikan yang bersinar dari dalam benar-benar memikat dan selalu memukau,” kata Haruna, menyoroti pesona Dewi yang tak hanya fisik, tetapi juga terpancar dari kepribadiannya.

Partisipasi Dewi dalam pameran ini membuka diskusi filosofis tentang bagaimana manusia memandang hidup dan kematian. Ia mengajak publik untuk merenungkan bagaimana mereka ingin dikenang dan mempersiapkan diri menghadapi akhir hidup dengan kesadaran penuh.

Pentingnya Konsep “Funeral in Life”

Ratna Sari Dewi Soekarno (Instagram)Ratna Sari Dewi Soekarno (Instagram)

Di Jepang, konsep “shukatsu” atau persiapan akhir hidup semakin populer. Pameran seperti ini bertujuan untuk mendemistifikasi kematian, membantu orang mempersiapkan diri, dan memberi ketenangan bagi keluarga yang ditinggalkan.

Proses ini bisa mencakup pemilihan peti mati, lokasi pemakaman, musik, hingga pesan terakhir, sehingga proses duka menjadi lebih terencana dan bermakna.

Dengan segala kontroversi dan kharismanya, Ratna Sari Dewi Soekarno kembali membuktikan bahwa ia tak takut mengeksplorasi ide-ide berani.

Partisipasinya dalam “Pemakaman dalam Hidup” bukan sekadar sensasi, tetapi juga ajakan reflektif bagi publik untuk merenungkan makna hidup, keberanian, dan warisan yang ingin ditinggalkan.

Tag Ratna Sari Dewi Soekarno dewi soekarno pameran pemakaman

Terkini