Tergedradasi, Sejarah Berdirinya PSIS Semarang
Olahraga
.jpg)
Kesedihan mendalam tengah dirasakan para pemain, pelatih, ofisial dan penggemar klub PSIS Semarang.
Klub berjuluk Laskar Mahesa Jenar ini dipastikan terdegradasi dari Liga 1 Indonesia musim 2024/2025.
Itu artinya, PSIS Semarang musim depan harus berkompetisi di Liga 2 setelah hanya mampu meraih 25 poin dari 32 pertandingan.
Baca Juga: Dikalahkan PSIS, Thomas Doll: Banyak Kesalahan Individu
Lucas Barreto dan kawan-kawan hanya akan memiliki maksimal 31 poin dengan dua pertandingan tersisa di Liga 1 2024/2025.
Tidak akan bisa menyamai Semen Padang yang mengoleksi 32 poin yang kini berada di peringkat 15 atau posisi terbawah zona aman.
Bomber PSIS Semarang asal Timor Leste, Gali Freitas, menuliskan kesedihannya timnya harus terdegradasi melalui akun Instagram pribadinya @galifreitas21.
Baca Juga: Kalahkan Bhayangkara FC, PSIS Melaju ke Semifinal Piala Presiden 2022
"PSIS Semarang apapun hasil yang kita dapatkan di sini kita sudah berjuang sepenuh hati untuk Si Biru. Tapi hasil itu mengecewakan kita semua khususnya masyarakat Semarang yang selama ini menjadi spirit kita di lapangan untuk memperjuangkan lambang di hati kita," tulis Gali Freitas dikutip, Selasa (13/5/2025).
Striker berusia 20 tahun ini pun meminta maaf kepada masyarakat Semarang karena hasil yang tidak sesuai harapan di Liga 1 musim ini.
"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Semarang hasil yang kita berikan tidak sepadan dengan apa yang kalian lihat dan ketahui itulah perjuangan kita. Banyak hal yang sudah kita lalui tapi kita tetap berjuang untuk klub yang paling saya cintai dalam hidup saya yaitu PSIS," kata Gali.
"Saya tidak akan pernah melupakan masa-masa kita bersama di lapangan maupun di luar lapangan. Saya bangga bisa membela Kota Semarang dan tim yang telah mengharumkan nama saya di kancah sepak bola," Gali menambahkan.
Sejarah PSIS Semarang
Klub yang berbasis di Stadion Jatidiri, Kota Semarang, Jawa Tengah, ini memiliki sejarah yang panjang dalam pendiriannya.
Dikutip dari laman resminya, awal mula nama PSIS Semarang adalah Tots Ons Doel (TOD) yang mulai digagas pada tahun 1928.
Kemudian berubah nama menjadi PS. Sport Stal Spieren (SSS). SSS inilah yang menjadi cikal bakal PSIS Semarang.
Dari SSS berganti nama lagi menjadi Voetbalbond Indonesia Semarang (VIS).
Setelah PSSI lahir pada tahun 1930, VIS akhirnya berganti nama menjadi Persatuan Sepakbola Indonesia Semarang.
Atau sekarang dikenal dengan nama PSIS Semarang dan diresmikan pada tanggal 18 Mei 1932.
Puncak prestasi PSIS Semarang terjadi di musim 1998/1999. Kala itu mereka yang dilatih Edi Paryono, berhasil menjadi juara Liga Indonesia.
Dalam partai final yang digelar di Manado, Sulawesi Utara, PSIS Semarang menang tipis 1-0 atas Persebaya Surabaya lewat gol sang legenda Tugiyo di masa injury time.