Terima Kunjungan Prabowo, Perdana Menteri Malaysia: Bahas Tarif Trump hingga Bantuan Myanmar
Nasional

Presiden Indonesia Prabowo Subianto bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di kediaman resmi PM Malaysia di Putrajaya, pada Minggu, 6 April 2025.
Pertemuan ini berlangsung dalam suasana Idul Fitri dan membahas beberapa isu penting di kawasan Asia Tenggara.
Momen pertemuan tersebut dibagikan Anwar di Instagram pribadinya.
Baca Juga: Momen Prabowo Menangis Saat Umumkan Kenaikan Gaji Guru: Apa yang Kita Berikan, Belum...
"Dalam suasana lebaran yang penuh keberkatan, saya telah menerima kunjungan silaturahmi daripada sahabat lama yang juga Presiden Indonesia yakni Bapak Prabowo Subianto lewat petang tadi," demikian keterangan Anwar Ibrahim di IG-nya.
Anwar mengatakan, banyak hal dibahas dalam pertemuan tersebut. Termasuk kebijakan tarif resiprokal atau timbal balik dari Amerika Serikat (AS) yang diumumkan Presiden AS Donald Trump terhadap sejumlah negara termasuk Malaysia dan Indonesia.
Salah satu topik utama yang dibahas adalah dampak dari tarif impor baru yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terhadap negara-negara ASEAN.
Baca Juga: Double Check Sabtu 28 Juni 2025: Stimulus Ekonomi Bisa Dongkrak Ekonomi?
"Kami berbincang mengenai isu-isu serantau yang penting, termasuk dampak tarif baharu yang diterapkan Amerika Syarikat terhadap negara-negara ASEAN," ucapnya.
"Selain menyentuh usaha dan tindakan bersama dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat di Myanmar yang terkesan akibat bencana gempa baru-baru ini," sambungnya.
Anwar berharap kerja sama dengan Indonesia dapat terus terjalin dengan baik.
"Semoga semangat aidilfitri terus memperkuat hubungan persaudaraan dan kerja sama antara Malaysia dan Indonesia atas nama keamanan dan kesejahteraan serantau," pungkasnya.
Anwar Ibrahim menyatakan Malaysia tidak membalas tarif yang dikenakan oleh Trump sebesar 24 persen. Menurutnya, hal ini dilakukan demi menjaga iklim perdagangan yang kondusif serta menjaga kepercayaan investor dan eksportir Malaysia.
"Malaysia untuk saat ini tidak akan memberlakukan tarif pembalasan sampai semua rincian, masalah, dan parameter ini diselesaikan antara kami dan Amerika Serikat, dan setelah berkonsultasi dengan rekan-rekan kami di ASEAN," ujar Anwar dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya @anwaribrahim_my, Minggu (6/4).