Terkait Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Abraham Samad Rampungkan Pemeriksaan 10 Jam di Polda Metro Jaya
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menjalani pemeriksaan panjang di Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Dalam pemeriksaan tersebut, Abraham dicecar sebanyak 56 pertanyaan oleh penyidik dan berlangsung hampir 10 jam penuh.
Daniel Winata, kuasa hukum Abraham Samad, mengungkapkan bahwa sebagian besar pertanyaan menyasar isu yang berkembang di publik, termasuk konten dalam podcast edukasi yang pernah dibuat oleh kliennya.
Baca Juga: Hari Ini, Abraham Samad Jalani Pemeriksaan Kasus Ijazah Palsu Jokowi: 'Insya Allah Saya Hadir'
"Ada sekitar 56 pertanyaan yang diajukan, memakan waktu hampir 10 jam," ujar Daniel di Jakarta, Rabu (13/8/2025).
Menurut Daniel, penyidik tidak hanya mengulik soal tuduhan ijazah palsu Jokowi, tetapi juga materi yang dibahas Abraham dalam sejumlah tayangan siniar.
Beberapa di antaranya menyinggung wawancara dengan tokoh publik seperti Roy Suryo, dr. Tifa, Kurnia, Rizmon, dan Rizal Fadila.
Baca Juga: Presiden Prabowo Dinilai Bisa Menganulir Surpres Capim KPK Versi Jokowi
"Pada intinya, ada beberapa pertanyaan yang disampaikan terkait isu ijazah palsu, namun selebihnya membahas banyak hal dari isi podcast," tandas Daniel.
Abraham Samad: Pertanyaan Keluar dari Substansi Surat Panggilan
Abraham Samad diperiksa polisi. [Instagram]Dalam keterangan terpisah, Abraham Samad menegaskan bahwa surat panggilan yang diterimanya menyebut locus dan tempus delicti terjadi pada 22 Januari.
Namun, ia menilai sebagian besar pertanyaan penyidik melebar dari fokus awal. "Pertanyaan-pertanyaan itu rata-rata keluar dari substansi surat panggilan," kata Abraham.
Meski demikian, ia tetap menjawab setiap pertanyaan dan menjelaskan bahwa seluruh podcast miliknya bersifat edukatif, memberikan wawasan hukum, dan tidak berisi konten hiburan semata.
Podcast Edukasi untuk Pencerahan Publik
Abraham menggarisbawahi bahwa siniar yang dibuatnya bertujuan memberikan pencerahan hukum kepada masyarakat, bukan sekadar hiburan.
"Podcast saya bersifat edukasi, memberikan pengetahuan tentang hak dan kewajiban warga yang dilindungi hukum," pungkasnya di Mapolda Metro Jaya.
Ia juga menegaskan bahwa kehadirannya memenuhi panggilan penyidik adalah bentuk komitmen mematuhi hukum dan memberi teladan bahwa tidak ada warga negara yang memiliki kekebalan hukum.
Bukan Soal Pribadi
Abraham Samad dan Jokowi. [Instagram]Menurut Abraham, pemeriksaan ini bukan sekadar soal dirinya pribadi, tetapi bagian dari konsekuensi atas sikap kritisnya selama ini.
"Ini bukan tentang saya. Pemanggilan ini adalah rangkaian dari apa yang saya lakukan selama ini," bebernya.
Dengan rampungnya pemeriksaan ini, publik menanti langkah lanjutan penyidik dalam menangani kasus dugaan ijazah palsu Jokowi yang menjadi sorotan.