Ternyata Ini Bedanya Nasi Goreng Indonesia dan Thailand yang Bikin Lisa BLACKPINK Terkesan

Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) berubah menjadi lautan warna pink pada akhir pekan lalu. Ribuan BLINK sebutan untuk penggemar BLACKPINK memenuhi setiap sudut arena megah itu, menyambut kehadiran Jennie, Lisa, Jisoo, dan Rosé dalam konser akbar mereka yang menjadi bagian dari rangkaian World Tour BLACKPINK.

Konser Blackpink Deadline[Instagram.com/korean Danser]

Sorak-sorai penonton menggema begitu keempat bintang asal Korea Selatan itu menaiki panggung. Dengan koreografi enerjik dan visual spektakuler, mereka membawakan sederet lagu andalan seperti “Play With Fire”, “Shut Down”, “Don’t Know What To Do”, hingga lagu terbaru mereka, “Jump”.

Baca Juga: Apa Itu Siklon Tropis Bakung? Ini Penjelasan BMKG dan Dampaknya ke Indonesia

Setiap penampilan memancarkan profesionalisme dan pesona khas BLACKPINK, membuat malam itu menjadi pengalaman yang sulit dilupakan bagi para penggemar.

Lebih dari sekadar konser, pertunjukan tersebut terasa seperti perayaan antara idola dan penggemar yang telah lama menanti. Cahaya ponsel berkelap-kelip, fanchant menggema, dan senyum bahagia di wajah penonton menjadi bukti bahwa malam itu penuh cinta dan energi positif.

Lisa dan Kisah Cinta pada Nasi Goreng

Baca Juga: Dari Bandung ke Bangkok, Seblak Jadi Tren Kuliner Mendunia

Di antara gemerlap lampu dan dentuman musik, ada satu momen sederhana namun mencuri perhatian: Lisa berbagi kisah kulinernya di Indonesia.

Dengan nada ceria dan tawa yang khas, idol asal Thailand itu menceritakan betapa ia jatuh hati pada salah satu kuliner legendaris Nusantara nasi goreng.

“Aku makan nasi goreng semalam, dan hari ini aku makan lagi. Enak sekali!” ujar Lisa sambil tersenyum lebar. Ungkapan spontan itu langsung disambut sorakan meriah dari penonton yang tampak bangga mendengar pujian dari idolanya.

Bagi banyak orang Indonesia, momen itu menjadi kebanggaan tersendiri. Di balik keindahan musik dan tarian, kuliner lokal berhasil menjadi jembatan budaya yang mempererat hubungan antara bintang internasional dan masyarakat Tanah Air.

Tak sedikit penggemar yang kemudian berspekulasi nasi goreng seperti apa yang sempat dicicipi Lisa? Apakah versi rumahan dengan rasa manis kecap yang kuat, atau kreasi modern khas restoran ibu kota?

Pertarungan Rasa: Nasi Goreng Indonesia vs Thailand

Ilustrasi Nasi Goreng [Pexels]

Jika dibandingkan, nasi goreng Indonesia dan Thailand memang memiliki karakter yang sangat berbeda. Masing-masing menyuguhkan cita rasa khas yang mencerminkan budaya dan kebiasaan kuliner negaranya.

Nasi Goreng Indonesia dikenal dengan sentuhan kecap manisnya yang memberikan warna cokelat gelap dan rasa gurih-manis yang kaya.

Teknik memasak dengan api besar menghasilkan aroma smoky yang menggoda. Bumbu bawang putih, bawang merah, dan terkadang minyak dari kulit ayam membuat rasa semakin mendalam. Tak jarang, tambahan acar, kerupuk, dan telur mata sapi menjadi pelengkap sempurna.

Sementara itu, Nasi Goreng Thailand (Khao Pad) mengandalkan keseimbangan rasa dari kecap ikan, cabai, dan sedikit gula. Profil rasanya lebih ringan namun segar, dengan sentuhan asam dan pedas yang menonjol.

Aroma bawang putih dan perasan jeruk nipis membuat hidangan ini terasa cerah dan menggugah selera.

Perbedaan karakter inilah yang mungkin membuat Lisa jatuh cinta pada versi Indonesia. Rasa manis-gurih dari kecap manis dan aroma berasap yang khas menghadirkan pengalaman baru yang unik sesuatu yang berbeda dari cita rasa Thailand yang biasa ia nikmati.