Terungkap! Begini Cara OCCRP Masukkan Nama Jokowi Dalam Nominasi Tokoh Terkorup 2024

Masuknya nama Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo atau Jokowi dalam daftar tokoh dunia terkorup 2024 versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP), mendadak bikin gempar.

Dalam pernyataan OCCRP beberapa waktu lalu, nama Joko Widodo atau Jokowi bersanding dengan empat tokoh dunia lainnya yang dianggap terkorup di 2024.

Empat tokoh tersebut adalah Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Hasina, dan Pengusaha dari India Gautam Adani.

Baca Juga: Jokowi Berharap Ginting Juara di Indonesia Open 2023

Hal ini menimbulkan pertanyaan publik, bagaimana OCCRP menentukan seorang tokoh masuk dalam kategori terkorup atau tidak?

Apakah ada metode ilmiah untuk menentukan hal tersebut? Pertanyaan itu terungkap melalui salah satu unggahan akun Instagram @fakta.indo,

Pada Rabu (1/1/2025), akun tersebut mengunggah tangkap layar postingan akun X OCCRP tertanggal 22 November 2024.

Baca Juga: Tanggapan Jokowi Soal Peniadaan Gubernur: Itu Perlu Kajian Mendalam

Dalam postingan itu, OCCRP bertanya pada warganet siapa toko yang masuk dalam nominasi orang terkorup tahun 2024.

“Kami memerlukan nominasi anda untuk orang yang paling korup di 2024?” demikian tertulis dalam postingan itu, dikutip Kamis (2/1/2025).

Mantan presiden Indonesia Jokowi disebut sebagai tokoh terkorup 2024 oleh OCCRP (Instagram)

Masih dalam unggahan yang sama, akun @fakta.indo juga mengunggah tangkap layar akun X @pejabrut yang mengajak warganet untuk memilih Jokowi sebagai orang terkorup di 2024.

“Mari kita vote dan dorong Joko Widodo untuk memenangkan nominasi ini,” demikian tertulis dalam tangkap layar itu.

Dari unggahan akun Instagram itu, diketahui kalau metode yang digunakan OCCRP dalam menentukan tokoh terkorup di 2024 melalui voting di X.

Penentuan tokoh terkorup 2024 itu tidak dilakukan melalui metode ilmiah, misalnya investigasi jurnalistik atau menggunakan data dari lembaga yang kredibel.

Ini tentunya memunculkan pertanyaan publik, seberapa kredibelnya kah lembaga OCCRP?

Jika menilik pada latar belakangnya, salah satu penana terbesar OCCRP berasal dari Open Society Foundation, milik miliarder George Soros.

“Soros dikenal sebagai tokoh yang bertanggung jawab atas krisis moneter Asia pada tahun 1998, termasuk di Indonesia,” tulis @fakta.indo dalam unggahannya.

Selain itu, dalam unggahan juga disebutkan, OCCRP juga didanai oleh pemerintah Amerika Serikat dan National Endowment for Democracy (NED), yang memiliki kaitan dengan CIA.

Selain itu, dalam Annual Report OCCRP, disebutkan bahwa organisasi ini juga bermitra dengan sejumlah media global, termasuk Tempo di Indonesia.

“Pendanaan dari organisasi ini memicu pertanyaan tentang independensi dan kemungkinan agenda tersembunyi dalam aktivitas mereka yang menyasar tokoh-tokoh tertentu,” pungkas unggahan itu.