Thailand Fokus Hancurkan Jaringan Penipuan di Perbatasan Kamboja
Baca Juga: Dari Bandung ke Bangkok, Seblak Jadi Tren Kuliner Mendunia
Serangan ini menandai perubahan fokus Thailand dari konflik bersenjata ke perang melawan kriminal transnasional.
Komando Angkatan Darat Kedua Thailand menyebutkan, operasi terbaru berhasil memutus jalur logistik kriminal, membongkar struktur pendukung, dan menetralkan setidaknya enam fasilitas penipuan, termasuk dua yang sebelumnya mendapat persetujuan diam-diam dari pemerintah AS.
Langkah ini juga memperlihatkan upaya Thailand untuk selaras dengan kebijakan internasional. Washington dan Beijing mendorong negara-negara Asia Tenggara menindak operasi penipuan yang menipu miliaran dolar AS.
Presiden AS Donald Trump sebelumnya menunjukkan perhatian terhadap konflik perbatasan di Asia Tenggara.
Ia sempat mengancam pembatasan perdagangan untuk menghentikan pertempuran dan kemudian mengawasi kesepakatan damai.
Namun, pernyataan Thailand terbaru menunjukkan adanya dukungan diam-diam AS untuk operasi militer yang menargetkan sindikat kriminal ini.
Dengan strategi baru ini, Thailand menegaskan bahwa musuh utama bukan lagi negara tetangga, melainkan jaringan kriminal yang memanfaatkan kekerasan untuk kepentingan ilegal, sekaligus menjaga keamanan dan stabilitas regional.