Titik Rawan Mudik Lebaran 2025: Kemacetan Rute Solo Raya-Yogyakarta dan Exit Tol Kalikangkung Semarang
Nasional

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri tengah menganalisis titik-titik rawan kemacetan menjelang mudik Lebaran 2025. Salah satu jalur yang menjadi perhatian utama adalah rute Solo Raya menuju Yogyakarta, yang diprediksi mengalami lonjakan arus kendaraan.
Kakorlantas Polri, Irjen Agus Suryo Nugroho, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas, termasuk pengawasan jalur alternatif dan tol antar kota.
“Yang tidak kalah penting adalah jalur nasional, jalur-jalur alternatif antar kabupaten, serta jalur aglomerasi yang harus diperhatikan,” kata Agus, dilansir Humas Polri.
Baca Juga: 164.278 Personel Disebar di Berbagai Titik Vital Amankan Arus Mudik-Balik Lebaran 2025
Ia menyoroti adanya tol fungsional dari Boyolali, Kartosuwiro, hingga Klaten yang menjadi bagian dari kawasan aglomerasi Solo Raya. Jalur ini diprediksi akan dipadati pemudik yang menuju Yogyakarta.
“Contohnya, ada tol fungsional dari Boyolali, Kartosuwiro, sampai Klaten. Ini merupakan aglomerasi Solo Raya, dan menuju ke Jogja itu pergerakan kendaraan sangat tinggi,” ujarnya.
Untuk menghindari penumpukan kendaraan, Korlantas akan mengatur lalu lintas di sekitar pintu keluar tol, terutama di Klaten dan Prambanan menuju Yogyakarta.
Baca Juga: Perbaikan Jalan Selesai H-15, Jateng Siap Sambut 17,9 Juta Pemudik Lebaran 2025
“Kami sudah memprediksi akan terjadi lonjakan arus yang cukup tinggi. Jika tidak dikelola dengan baik setelah exit tol, seperti di Klaten dan Prambanan menuju Jogja, maka kepadatan tidak bisa dihindari. Ini sudah kita siapkan,” lanjutnya.
Selain jalur Solo-Yogyakarta, Korlantas juga mengantisipasi kepadatan di wilayah Semarang, terutama di exit tol Kalikangkung yang menjadi salah satu titik krusial saat arus mudik.
“Begitu keluar dari Kalikangkung, arus kendaraan harus segera dikelola. Biasanya diterapkan sistem one way, baik secara nasional maupun lokal, untuk mengurai kepadatan,” tutur Agus.