Tolak Kritik, Nafa Urbach Salurkan Gaji dan Tunjangan ke Pahlawan Pendidikan
Anggota DPR RI terpilih, Nafa Urbach, kembali menjadi sorotan publik usai mengambil langkah yang tidak biasa di dunia politik. Setelah menuai kritik atas sikapnya yang sempat mendukung wacana tunjangan rumah bagi anggota dewan, Nafa kini menyatakan akan menyumbangkan seluruh gaji dan tunjangannya selama menjabat. Dana tersebut akan difokuskan untuk membantu para guru di daerah pemilihannya (dapil).
Pengumuman ini disampaikan langsung melalui unggahan Instagram Story pada Senin, 25 Agustus 2025, sebagai bentuk respons terhadap keresahan masyarakat terkait isu kenaikan fasilitas pejabat.
Baca Juga: Simsalabim! Mikhaela Lee Juwono, Anak Nafa Urbach 'Disulap' Jadi Cantik Banget
Komitmen hingga Akhir Masa Jabatan
Postingan Nafa (Instagram)
Tidak sekadar janji, Nafa menegaskan bahwa keputusan ini akan berlaku hingga akhir masa jabatannya pada 2029. Ia menyampaikan bahwa amanah rakyat harus diutamakan di atas kepentingan pribadi.
“Seluruh gaji dan tunjangan saya akan saya serahkan kembali untuk masyarakat di dapil saya, khususnya bagi para guru yang mendidik generasi penerus bangsa,” tulis Nafa dalam unggahannya yang dikutip pada Selasa, 26 Agustus 2025.
Baca Juga: Respons Santai Nafa Urbach Dipandang Sebelah Mata Jadi Anggota DPR
Langkah ini memperlihatkan keseriusan Nafa dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat, bukan hanya sebatas retorika politik.
Fokus pada Guru sebagai Pahlawan Pendidikan
Nafa (Instagram)
Keputusan mengarahkan donasi untuk guru dipandang sebagai upaya nyata meningkatkan perhatian pada sektor pendidikan. Guru sering dijuluki “pahlawan tanpa tanda jasa”, namun kesejahteraannya kerap tertinggal dibanding peran penting yang mereka jalankan.
Dengan memberikan prioritas kepada pendidik, Nafa tidak hanya membantu individu, tetapi juga memberi pesan bahwa investasi pada pendidikan adalah kunci membangun kualitas sumber daya manusia di daerah pemilihan.
Transparansi sebagai Landasan Kepercayaan
Nafa (Instagram)
Menyadari bahwa tindakannya bisa dipandang dengan berbagai sudut pandang, Nafa menekankan komitmen untuk menjalankan seluruh proses secara transparan. Ia berjanji membuka akses bagi masyarakat untuk memantau penyaluran dana agar terhindar dari kecurigaan.
“Semua proses ini akan dilakukan secara terbuka dan akuntabel,” tulisnya.
Komitmen keterbukaan tersebut sekaligus menjadi upaya membangun kembali kepercayaan publik terhadap wakil rakyat. Bila konsisten, langkah ini berpotensi menjadi preseden baru yang dapat menginspirasi pejabat lain dalam menempatkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi.