Internasional

Trump Ingin Bantuan China Akhiri Konflik Rusia-Ukraina, Apakah China Mau?

30 Oktober 2025 | 04:07 WIB
Trump Ingin Bantuan China Akhiri Konflik Rusia-Ukraina, Apakah China Mau?
Presiden Xi Jinping diharap bisa membantu mengakhiri perang Rusia-Ukraina [Foto: Instagram Xi Jinping Official]

Setelah menangani konflik Israel-Hamas, Presiden Donald Trump berharap bisa menghentikan Rusia yang terus menerus menggempur Ukraina. Tapi sepertinya dia salah. Bahkan sebaliknya, Trump bolak-balik kena ‘PHP’. Di hadapan Trump, Putin seolah terlihat ingin perdamaian tapi nyatanya tidak. ‘Fakta’ menyakitkan itu membuat Trump akhirnya membatalkan pertemuan dengan Presiden Rusia itu.

rb-1

Trump frustasi. Akhirnya memberi ‘sanksi’ berat pada Rusia. Juga mengancam negara lain yang masih berbisnis minyak, dll, dengan Rusia akan mendapat kenaikan tariff. Untuk Rusia, sanksi AS mungkin berdampak, tapi tidak cukup untuk menghentikan negara itu menyerang Ukraina. Tidak cukup untuk membawa Putin ke meja perundingan damai.

Tapi Trump belum menyerah. Dia melihat masih ada ‘celah’ yaitu lewat China, Presiden Xi Jinping. Trump menginginkan 'bantuan' China untuk menghadapi Rusia di masa perang. Akankah ia mendapatkannya?

Baca Juga: Gabung Militer Rusia Perang di Ukraina, Bagaimana Status WNI Satria Arta Kumbara Eks Marinir?

rb-3

Menjelang pertemuan puncak Trump-Xi, para pengamat mengatakan Tiongkok dapat membantu mengakhiri konflik Ukraina dengan cepat, tetapi beberapa faktor menghalangi tercapainya terobosan perdamaian, dilansir Al Jazeera.

Rusia-Ukraina Bergantung pada China

Baik Rusia maupun Ukraina bergantung pada komponen buatan Tiongkok untuk drone, sistem pengacau, dan kabel serat optik yang terpasang pada drone agar kebal terhadap pengacauan.

Baca Juga: Cerita Pekerja Tiongkok Dijadikan 'Tentara' oleh Rusia Diiming-imingi Gaji Rp57 Juta Per Bulan

Jika Beijing ingin mengakhiri perang Rusia-Ukraina, mereka dapat melakukannya dengan cepat dan mandiri dengan melarang impor, menurut salah satu pelopor perang drone di Ukraina. "Hampir setiap komponen dibuat di Tiongkok," ujar Andrey Pronin, yang mengelola sekolah drone di Kyiv, kepada Al Jazeera. "Tiongkok dapat memotong pihak mereka – atau pihak kita."

Beijing memasok Moskow dengan empat perlima drone, chip elektronik, dan barang-barang serbaguna lainnya yang berakhir di garis depan, menjaga mesin perang Rusia tetap berjalan, menurut intelijen Ukraina.

Ukraina sedang berusaha mengurangi ketergantungannya pada drone Tiongkok di tengah pembatasan ekspor oleh Beijing, tetapi drone tersebut masih menyumbang 97 persen komponen yang sangat besar, menurut Foundation for Defense of Democracies, sebuah lembaga kajian di Washington, DC.

Pertemuan Puncak Trum-Xi Jinping Kamis Ini

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berharap pertemuan puncak hari Kamis dengan mitranya dari China, Xi Jinping, dapat mengubah hal tersebut.

"Saya ingin Tiongkok membantu kami terkait Rusia," kata Trump pada 24 Oktober, dua hari setelah membatalkan perundingannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan menjatuhkan sanksi kepada dua perusahaan minyak Rusia.

Presiden Trump mengatakan ingin China membantu terkait Rusia [Foto: Instagram]Presiden Trump mengatakan ingin China membantu terkait Rusia [Foto: Instagram]

Trump dijadwalkan bertemu dengan Xi di Seoul, Korea Selatan, di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik. Pertemuan terakhir mereka diadakan pada tahun 2019, di Osaka, Jepang.

Zelenskyy berharap pertemuan tersebut akan 'membantu kita semua'

Beijing, yang mengklaim secara resmi netral terkait perang, menyangkal keterlibatan langsung dalam konflik Rusia-Ukraina. Namun, Beijing berperan sebagai pendukung politik dan ekonomi utama Moskow. Di tengah upaya Beijing untuk "mengembalikan" Taiwan ke pangkuannya, para pengamat memahami bahwa Moskow berbagi informasi dengan militer Tiongkok tentang penggunaan drone, kerentanan persenjataan yang dipasok Barat, dan manajemen pasukan udara.

Sementara itu, di tengah meningkatnya sanksi Barat, Beijing membeli minyak, gas, dan bahan baku dengan harga diskon, membayar Moskow puluhan miliar dolar per tahun. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Bersuara

1 2 Tampilkan Semua
Tag Perang Rusia-Ukraina Presiden Trump Presiden Xi Jinping