Trump Larang Atlet Transgender Ikut Kompetisi Olahraga Wanita, Pupus Harapan Lia Thomas Ikut Olimpiade LA 2028

Olahraga

Kamis, 06 Februari 2025 | 21:01 WIB
Trump Larang Atlet Transgender Ikut Kompetisi Olahraga Wanita, Pupus Harapan Lia Thomas Ikut Olimpiade LA 2028
Lia Thomas, atlet transgender AS

Harapan sejumlah atlet transgender untuk bisa tampil dalam Olimpade dan berbagai kompetisi di pupus sudah, menyusul penandatanganan perintah eksekutif oleh Presiden Donald Trump untuk melarang atlet transgender berkompetisi dalam olahraga wanita.

rb-1

Ini artinya, karier Lia Thomas maupun atlet-atlet perempuan transgender di pentas olahraga AS tamat sudah. Lia Thomas adalah perenang transgender berprestasi namun kehadirannya juga menjadi kontroversi. Dia sempat kehilangan momen untuk Olimpiade Paris 2024 lalu lantaran adanya perubahan aturan badan renang dunia.

Dia sempat melakukan perlawanan dengan banding, namun Pengadilan Internasional menolak bandingnya terhadap perubahan aturan oleh badan renang dunia.

rb-3

Lia Thomas/Foto: YouTube NewsNation

Kali ini pun nasibnya sepertinya akan sama saja. Karena Trump sudah dengan tegas menyuarakan larangan keterlibatan Perempuan transgender dalam kompetisi. Bahkan perintah larangan itu sudah ditandatangani Rabu kemarin.

Di sisi lain persiapan Oliampiade musim panas sudah mulai dilakukan. Olimpiade akan digelar di Los Angeles 2028 mendatang.

Belum terdengar apa respon perenang Lia Thomas dengan sikap tegas dari Trump. Namun diakun Instagramnya sehari setelah pelantikan Trump sebagai Presiden AS, Lia menulis,” Saat ini negara ini bergerak ke arah yang gelap dan menakutkan. Saat kita berupaya melindungi masyarakat kita dari bahaya, penting untuk tidak menyerah pada keputusasaan. Temukan momen-momen kecil kebahagiaan di mana pun Anda bisa dan pertahankan. Kegembiraan trans dapat mengubah dunia. Saya akan tetap di sini berenang dan menggambar. Kami tidak akan pergi ke mana pun,” tulisnya.

Sikap anti transgender telah diperlihatkan Trump sejak awal pemerintahannya. Sebelumnya dia juga dengan tegas menyatakan Amerika hanya mengenal dua gender yakni Laki-laki dan Perempuan. Usai dilantik dia juga dengan tegas memerintahkan pembersihan tentara transgender dari militer.

Dalam perintah eksekutif yang baru ditandatangani Trump, antara lain disebutkan, pendanaan pemerintah federal akan ditolak untuk lembaga pendidikan yang mengizinkan gadis dan wanita trans untuk berpartisipasi dalam olahraga wanita dan menggunakan ruang ganti wanita.

Pendanaan Federal

Perintah tersebut juga mengarahkan lembaga pemerintah untuk mempromosikan kategori olahraga wanita berbasis jenis kelamin di organisasi internasional dan mengumpulkan perwakilan dari organisasi atletik utama dan badan pengatur untuk mempromosikan "kebijakan yang adil dan aman, demi kepentingan terbaik atlet wanita". Demikian dikutip dari Al Jazeera

Presiden Donald Trump/Foto: Instagram Donald Trump

"Kami memberi tahu setiap sekolah yang menerima uang pajak: Jika Anda membiarkan pria mengambil alih tim olahraga wanita atau menyerbu ruang ganti Anda, Anda akan diselidiki karena melanggar Judul IX dan mempertaruhkan pendanaan federal Anda," tegas Trump, mengacu pada undang-undang tahun 1972 yang melarang diskriminasi jenis kelamin dalam pendidikan.

Dengan menyatakan berakhirnya "perang terhadap olahraga wanita", Trump mengatakan pemerintahannya tidak akan "berdiam diri dan melihat pria memukul dan menghajar atlet wanita".

"Kami tidak akan membiarkan hal itu terjadi, dan itu akan berakhir, dan itu akan segera berakhir dan tidak seorang pun akan dapat melakukan apa pun tentang hal itu karena ketika saya berbicara, kami berbicara dengan penuh wibawa."

Trump juga mengatakan bahwa ia akan mendesak Komite Olimpiade Internasional, yang telah menyerahkan masalah partisipasi kaum trans dalam olahraga kepada badan-badan pengatur internasional, untuk secara eksplisit mendukung partisipasi berbasis jenis kelamin sebelum Olimpiade Musim Panas 2028 di Los Angeles.

"Kami ingin mereka mengubah segala hal yang berkaitan dengan Olimpiade dan yang berkaitan dengan subjek yang benar-benar konyol ini," kata Presiden AS tersebut.

Partisipasi kaum transgender dalam olahraga telah menjadi pemicu perang budaya AS dalam beberapa tahun terakhir, meskipun jumlah atlet yang terlibat sedikit.

Presiden National Collegiate Athletics Association (NCAA), Charlie Baker, mengatakan kepada panel Senat AS pada bulan Desember bahwa ia mengetahui kurang dari 10 orang transgender yang berkompetisi di antara 520.000 atlet di perguruan tinggi di seluruh negeri.

Atlet Transgender harusnya Berkompetisi dengan Sesamanya

Jajak pendapat menunjukkan adanya peningkatan oposisi publik terhadap wanita trans yang berkompetisi di tengah kontroversi besar yang melibatkan atlet seperti perenang perguruan tinggi Lia Thomas, yang memenangkan kejuaraan nasional Divisi I NCAA pada tahun 2022 sebelum dilarang mengikuti pertandingan wanita oleh World Aquatics. Demikian dilaporkan Al Jazeera.

Dalam jajak pendapat Gallup tahun 2023, 69 persen warga Amerika mengatakan atlet trans seharusnya hanya diizinkan untuk berkompetisi melawan orang-orang dengan jenis kelamin yang sama, naik tujuh poin dibandingkan dengan tahun 2021.

Baker, presiden NCAA, menyambut baik perintah Trump untuk menetapkan "standar nasional yang jelas".

"Kami sangat yakin bahwa standar kelayakan yang jelas, konsisten, dan seragam akan lebih baik bagi atlet mahasiswa saat ini daripada sekadar tambal sulam undang-undang negara bagian dan keputusan pengadilan yang saling bertentangan," kata Baker dalam sebuah pernyataan.

"Dewan Gubernur NCAA sedang meninjau perintah eksekutif tersebut dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelaraskan kebijakan NCAA dalam beberapa hari mendatang, tergantung pada arahan lebih lanjut dari pemerintah," tambahnya.

Respon Komunitas Transgender

Athlete Ally, sebuah kelompok advokasi LGBTQ, mengatakan bahwa mereka sedih karena kaum muda transgender "tidak lagi dapat merasakan kegembiraan bermain olahraga sebagai diri mereka yang utuh dan autentik."

"Kami sudah tahu hari ini kemungkinan akan terjadi sejak lama, karena pemerintahan ini terus mencari solusi sederhana untuk masalah yang rumit, yang sering kali mengakibatkan permusuhan terhadap komunitas yang paling terpinggirkan di negara kami," kata kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan.

Lia Thomas

"Meskipun ada perintah eksekutif ini, kami akan terus memilih cinta, penerimaan, dan rasa ingin tahu dengan siapa pun yang tertarik untuk menciptakan masa depan olahraga di mana setiap orang merasa memiliki. Kami akan terus bekerja sama dengan badan-badan olahraga untuk memperluas akses ke kekuatan olahraga yang menyelamatkan nyawa kapan pun dan di mana pun memungkinkan."

GLADD, salah satu organisasi hak LGBTQ terbesar di AS, juga mengecam perintah Trump, menyebutnya "tidak akurat dan tidak koheren".

“Semua perempuan dan anak perempuan, termasuk perempuan dan anak perempuan transgender, harus dipersilakan untuk berolahraga jika mereka mau, membuat keputusan tentang tubuh mereka sendiri, dipekerjakan untuk pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi mereka, dan bebas dari serangan yang melanggar hukum oleh para ekstremis di kantor terpilih,” kata kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan.

“Politisi anti-LGBTQ dengan catatan pelecehan dan pembungkaman terhadap perempuan dan mencabut perawatan kesehatan mereka sama sekali tidak memiliki kredibilitas dalam percakapan apa pun tentang perlindungan perempuan dan anak perempuan.”

Trump telah menandatangani empat perintah eksekutif yang ditujukan kepada orang-orang trans sejak pelantikannya pada 20 Januari.

Setelah mengarahkan pemerintah AS untuk hanya mengakui dua jenis kelamin beberapa jam setelah dilantik, Trump menandatangani perintah untuk melarang orang-orang trans bertugas secara terbuka di militer dan menghentikan pendanaan transisi gender untuk orang-orang di bawah usia 19 tahun.

Sumber: Al Jazeera dan berbagai sumber

Tag Atlet Transgender AS

Terkini