Uni Eropa Luncurkan Investigasi pada Meta, Apple, dan Google
Teknologi

FTNews - Uni Eropa (EU) telah meluncurkan sebuah investigasi kepada beberapa perusahaan-perusahaan teknologi terbesar di dunia. Mereka akan memeriksa Meta, Apple, dan Alphabet (perusahaan induk Google) atas pelanggaran DMA (Digital Market Act).
Melansir BBC, Ketua Antitrust EU, Margrethe Vestager dan Kepala Industri Thierry Breton mengumumkan investigasi ini pada hari Senin (25/3). Jika perusahaan-perusahaan ini terbukti bersalah, maka mereka dapat menghadapi denda sebanyak 10 persen dari pendapatan tahunan mereka.
Saat ini, terdapat enam perusahaan yang terikat dengan peraturan DMA. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah Alphabet, Apple, Amazon, Meta, Microsoft, dan ByteDance.
Baca Juga: TikTok Luncurkan Fitur untuk Bantu UKM
Seluruh kantor pusat dari perusahaan-perusahaan ini berada di Amerika Serikat (AS), terkecuali ByteDance yang berada di Beijing, China.
Saat ini, ketiga dari enam perusahaan tersebut akan menghadapi penyelidikan dua minggu setelah mereka memberikan laporan.
Sebelumnya, EU juga telah menuntut Apple atas pelanggaran peraturan kompetisi dengan perusahaan streaming musik asal Swedia, Spotify. EU mendenda Apple sebesar €1,8 miliar atau sekitar Rp30,8 triliun atas pelanggaran ini.
Baca Juga: Apple Luncurkan iPhone 14, Fitur Ini Cuma Ada di Versi Pro
Ilustrasi aturan DMA milik Uni Eropa. Foto: consentmanager.net
Sudah jatuh, tertimpa tangga, Apple juga sedang menghadapi tuntutan di AS atas tuduhan monopoli pasar dalam smartphone. Tuntutan ini AS layangkan minggu lalu.
Juru bicara Apple mengatakan bahwa Apple akan mendukung jalannya investigasi dan akan membantu secara terbuka. Selain itu, mereka juga percaya bahwa telah mematuhi peraturan-peraturan dari DMA.
Mereka juga mengatakan bahwa tim dari Apple menggunakan berbagai mekanisme untuk menuruti aturan-aturan yang tertera di EU. Termasuk mengenai privasi dan keamanan para pelanggannya di EU.
“Sejauh ini, kami telah mendemonstrasikan fleksibilitas dan responsivitas kepada Komisi Eropa dan para pengembang, mendengarkan dan menerima masukan dari mereka,†jelas Apple.
Sementara itu, juru bicara dari Meta mengatakan perusahaannya menggunakan sistem “langganan†dalam penyelesaian permasalahan pengiklanan. Mereka mengatakan bahwa model ini telah digunakan pada banyak industri.
“Kami mendesain berlangganan tanpa iklan untuk mengatasi beberapa kewajiban peraturan yang tumpang tindih, termasuk DMA,†ungkap mereka.