Update Gempa Bumi Dahsyat Guncang Myanmar dan Thailand: Hampir 150 Orang Tewas, Ratusan Orang Luka-Luka
Nasional

Myanmar dan Thailand diguncang gempa bumi kuat yang menelan korban jiwa hampir 150 orang dan melukai ratusan lainnya.
Bencana alam ini juga menyebabkan banyak warga masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang ambruk.
Jumlah korban jiwa dikhawatirkan akan terus bertambah seiring proses evakuasi yang masih berlangsung.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 3,7 Guncang Pariaman Sumbar
Berdasarkan laporan AFP pada Jumat (28/3/2025), gempa berkekuatan Magnitudo (M) 7,7 mengguncang wilayah barat laut Sagaing, Myanmar tengah, disusul gempa susulan sebesar M 6,4 beberapa menit kemudian.
Getaran kuat dari gempa Myanmar ini merusak infrastruktur penting, meratakan bangunan, merobohkan jembatan hingga meretakkan jalan di berbagai wilayah.
Bahkan, dampaknya terasa hingga ke Bangkok, Thailand, di mana sebuah gedung pencakar langit setinggi 30 lantai yang tengah dibangun dilaporkan roboh akibat guncangan tersebut.
Baca Juga: Gempa Dahsyat Magnitudo 7,7 Guncang Myanmar, Getaran Terasa Hingga Dua Negara
Meski dampak gempa terkini ini belum sepenuhnya terungkap, otoritas Myanmar mulai meminta bantuan dunia internasional.
Pemimpin junta Myanmar, Min Aung Hlaing, dalam pernyataan resmi mengungkapkan bahwa sebanyak 144 orang dinyatakan meninggal dunia, sementara 732 orang lainnya mengalami luka-luka.
Dia juga memperingatkan bahwa angka tersebut berpotensi bertambah karena banyak korban masih dalam pencarian.
Sementara itu, Thailand melaporkan tiga korban meninggal akibat gempa bumi yang melanda wilayah perbatasan tersebut.
Melalui siaran televisi, Min Aung Hlaing menyerukan bantuan kemanusiaan dari berbagai pihak, baik negara sahabat maupun organisasi internasional, guna mempercepat proses penanganan bencana.
“Kami membuka semua akses bagi bantuan asing. Kami sangat membutuhkan dukungan untuk menyelamatkan korban yang masih tertimpa reruntuhan dan memulihkan kondisi pasca gempa,” ujarnya usai meninjau langsung korban di rumah sakit di Naypyidaw.