Usai Diautopsi, Jenazah Juliana Marins Dipulangkan ke Brasil
Metropolitan
.jpg)
Jenazah Juliana Marins dipulangkan ke negara asalnya Brasil usai menjalani autopsi di Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM).
Kabid Penunjang Non Medik RSBM, Ellien Christiansen Nainggolan, menyampaikan jenazah Juliana de Saouza Pereira Marins telah diserahkan ke Yayasan Antar Bangsa untuk selanjutnya diberangkatkan.
"Kami dari Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM) menyerahkan jenazah Juliana de Saouza Pereira Marins ke yayasan Antar Bangsa," kata Ellien seperti dikutip dari detik, Senin (30/6/2025).
Baca Juga: Selamat dari Insiden Rinjani, Begini Kondisi Pendaki Malaysia Nazli Bin Awan Mahat
Dijemput Polda Bali
Evakuasi pendaki brasil Juliana Marins. [Instagram]
Ia menjelaskan jenazah Juliana dijemput oleh Polda Bali dan pihak yayasan. Jenazah berangkat menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pukul 12.00 Wita.
Baca Juga: Fluxo Raih Juara FFWS Global Finals 2024
Jenazah Juliana akan diterbangkan ke Brasil melalui penerbangan kargo dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada pukul 00.30 Wita dan dijadwalkan tiba di Brasil pada Rabu (2/7/2025) pukul 15.50 waktu setempat.
" Tidak ada (pendampingan keluarga Juliana). Pihak yayasan dan pihak konsulat saja," kata Ellien.
Jatuh di Lereng Gunung Rinjani
Pendaki Brasil Juliana Marins. [Istimewa]
Diketahui, korban yang merupakan pendaki asal Brasil ini terjatuh di lereng Gunung Rinjani terjadi pada Sabtu (21/6/2025).
Pencarian kemudian dilakukan hingga jenazah ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Selasa (24/6/2025) pada kedalaman 600 meter menuju Lost Know Position (LKP).
Tim SAR gabungan berhasil melakukan evakuasi jenazah Juliana yang pada akhirnya mengurungkan niat menggunakan helikopter, karena kondisi cuaca kurang bersahabat.
Dari pos Pelawangan, jenazah Juliana ditandu menuju Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) yang berada dekat pintu masuk jalur pendakian.
Kasus jatuhnya pendaki asal Brasil, Juliana Marins , di jurang Gunung Rinjani pada Sabtu (21/6), menjadi sorotan luas, tak hanya di Indonesia, tapi juga di negara asalnya.
Perempuan berusia 27 tahun itu dilaporkan terpeleset dan terjatuh ke jurang dalam di kawasan Cemara Nunggal, menuju ke arah Danau Segara Anak.
Juliana terjebak selama hampir 48 jam tanpa asupan makanan dan minuman, sebelum akhirnya tim penyelamat mulai menjangkau titik keberadaannya.
Respons atas penanganan kejadian ini pun ramai diperbincangkan di media sosial, terutama di kalangan warganet Brasil. Salah satu akun X populer asal Brasil, @poponze, yang memiliki lebih dari 132 ribu pengikut, membagikan kritik keras terhadap lambatnya menyampaikan.
Ia menulis bahwa keluarga korban menilai pemerintah Indonesia "berbohong" dalam klaim bahwa korban telah diselamatkan, dan menyebut video penyelamatan yang beredar sebagai "rekayasa".
Dalam cuitan lainnya, ia menyampaikan bahwa proses evakuasi baru dilakukan setelah lebih dari 30 jam, padahal menurut bukti warga Brasil di lokasi, cuaca saat itu cukup cerah.
Namun karena keputusan evakuasi yang tertunda, hari mulai gelap dan suhu turun drastis, membuat korban harus menunggu lebih lama lagi di lokasi yang berbahaya.
Meski demikian, seiring berjalannya waktu, sebagian warganet Brasil mulai memahami bahwa kondisi geografis dan cuaca di Gunung Rinjani sangat menantang.
Poponze kemudian mengakui bahwa medan tempat jatuhnya Juliana ternyata lebih jauh dari perkiraan awal, yakni sekitar satu kilometer dari jalur pendakian.