Usai Diusir Trump, Zelenskyy Hadiri Pertemuan Para Pimpinan Eropa Dukung Perdamaian Adil dan Abadi bagi Ukraina
Nasional

Saat ini Rusia terus menggempur wilayah Ukraina. Belum ada tanda gencatan senjata. Di sisi lain, Amerika Serikat masih marah pada Presiden Ukraina Zelenskyy yang dianggap tidak menghormati AS dan tidak tahu berterima kasih atas banyak hal yang dilakukan negara Paman Sam itu untuk Ukraina.
Ketegangan antardua pemimpin negara itu masi terus terjadi. Sekalipun – meski tidak meminta maaf—Zelenskyy seperti melunak dan menyebut Ukraina banyak berterima kasih pada Amerika dan rakyatnya yang telah banyak membantu.
Di tengah kondisi yang makin rumit in Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengelar pertemuan puncak yang dihadiri oleh para pemimpin Eropa di London. Presiden Zelenskyy pun hadir.
Baca Juga: Trump - Zelensky Berseteru Lagi! Rusia Lancarkan Serangan Mematikan di Ibu Kota Ukraina
Pertemuan ini bertujuan untuk mendukung "menjamin perdamaian yang adil dan abadi" di Ukraina. Pertemuan tersebut mempertemukan para pemimpin dari seluruh Eropa, termasuk Prancis dan Jerman, serta Turki, NATO, dan Uni Eropa. Demikian dikutip dari laporan Al Jazeera.
Dikutip ABC News, pertemuan puncak para pemimpin Eropa itu berlangsung Minggu dan Zelenskyy sudah tiba di London sejak Sabtu kemarin.
Sebagaimana diketahui, Zelenskyy sebelumnya menemui Presiden Trump di Ruang Oval, salah satu tujuannya adalah menandatangani perjanjian mineral dengan AS. Namun yang terjadi sebaliknya. Mereka malah bertengkar hebat.
Baca Juga: Panglima TNI: Dunia Saat Ini Tidak Sedang Baik-baik Saja
Trump dan Vance mengecam Zelenskyy, dengan menuduh Ukraina memulai perang selama 3 tahun dengan Rusia, yang dimulai ketika pasukan Moskow menginvasi Ukraina pada Februari 2022. Para pemimpin Amerika juga menyatakan frustrasi atas usulan kesepakatan ekstraksi mineral dengan AS dan dugaan keengganan Kyiv untuk mencapai kesepakatan damai dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Para pemimpin Eropa dengan cepat mendukung pemimpin Ukraina dan timnya, meskipun beberapa menekankan pentingnya Kyiv mempertahankan hubungan baik -- dan memperbaiki hubungan yang rusak -- dengan AS.
"Perdana menteri akhir pekan ini menegaskan kembali dukungannya yang tak tergoyahkan untuk Ukraina dan bertekad untuk menemukan jalan ke depan yang mengakhiri perang ilegal Rusia dan menjamin Ukraina perdamaian abadi berdasarkan kedaulatan dan keamanan," kata kantor Starmer dalam sebuah pernyataan, dilansir ABC News.
Starmer berbicara dengan Zelenskyy dan Trump pada Jumat malam tepat setelah kunjungan pemimpin Ukraina yang membawa bencana ke Washington, D.C., yang berakhir dengan pembatalan konferensi pers yang direncanakan dan permintaan delegasi Ukraina untuk meninggalkan Gedung Putih.
Pemimpin dari Jerman, Prancis, Denmark, Italia, Belanda, Norwegia, Polandia, Spanyol, Turki, Finlandia, Swedia, Republik Ceko, dan Rumania, serta sekretaris jenderal NATO dan presiden Komisi Eropa dan Dewan Eropa, diperkirakan akan ambil bagian dalam pertemuan puncak hari Minggu.***
Sumber: Al Jazeera,ABC News