Usai Jenguk, Keluarga Sebut Vadel Badjideh Kini Rajin Salat dan Tekun Puasa

TikToker Vadel Badjideh menunjukkan perubahan signifikan pasca ditahan atas kasus dugaan aborsi dan asusila sejak Kamis (13/2/2025).

Salah satu perubahan yang terasa yakin, Vadel Badjideh kini lebih rajin salat dan kalem semenjak ditahan pada Kamis 13 Februari lalu.

Pada saat itu, Vadel Badjideh ditahan selama selama 20 hari penjara. Namun ada pertimbangan lain, masa penahanannya resmi diperpanjang selama 40 hari ke depan.

Baca Juga: KPK Tanggapi Laporan Nikita Mirzani: Segera Tindak Lanjuti Dugaan Suap Jaksa dan Hakim

Kakak Vadel dan Ayah Vadel, datangi Polres Jakarta Selatan 4/3/2025 (Selvianus Kopong Basar)

Perpanjangan ini ditempuh penyidik Polres Metro Jakarta Selatan karena proses pemberkasan masih berlangsung.

"Puasanya lancar alhamdulillah, udah lebih kalem sekarang sih dia," kata Bintang Badjideh usai menjenguk Vadel Badjideh di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2025).

Umar Badjideh sebagai sang ayah menambahkan kalau perubahan lain dari Vadel Badjideh yakni semakin rajin salat.

Baca Juga: Nikita Mirzani Ditahan, Beredar Bukti Transfer Reza Gladys dengan Nominalnya Fantastis

Mengetahui perubahan itu, Umar merasa lebih senang, namun di satu sisi pihaknya masih mengupayakan penangguhan penahanan.

"Sholatnya juga enggak putus, baguslah kalau di luar kan masih bolong-bolong," ucap Umar.

Selain itu, Umar juga mengungkap fisik putra bungsunya itu semakin lebih kekar semenjak ditahan di Rutan Polres Metro Jakarta Selatan.

Perubahan fisik itu disebabkan Vadel Badjideh selalu melakukan push up atau pompa dada selama di dalam penjara.

Kakak Vadel datang berkunjun ke Polres Jakarta Selatan (Selvianus Kopong Basar)

"Gede badannya, dia push up terus jadi emang biasa dance terus di situ dia push up badannya udah jadi nih," tutur Umar Badjideh.

Vadel Badjideh sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka atas laporan Nikita Mirzani pada Kamis (13/2/2025).

Sebelumnya, Vadel telah menjalani masa tahanan selama 20 hari. Ia dijerat dengan Pasal 76D juncto Pasal 81 Ayat 1 Undang-Undang Perlindungan Anak tentang persetubuhan, serta beberapa pasal dalam Pasal 348 KUHP terkait aborsi. (Selvianus Kopong Basar)