Viral Jelang Lebaran, Penjualan Uang Baru di Medan Lebih Mahal dari Nominal Asli

Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, fenomena jual beli uang baru kembali menyita perhatian publik. Baru-baru ini, sebuah unggahan viral di media sosial menunjukkan praktik penjualan pecahan uang Rp5.000 dengan total nominal Rp500 ribu yang dijual seharga Rp600 ribu di sekitar Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara.

Dalam unggahan yang dibagikan akun Instagram @tkpmedan, terlihat seorang pengemudi mobil menghampiri penjual uang pecahan baru yang berjualan di pinggir jalan.

Saat bertanya mengenai harga, penjual tersebut menyebutkan bahwa setiap pembelian satu gepok uang pecahan Rp5.000 dikenakan biaya tambahan Rp100 ribu. "Lima ribu jadi enam ratus," ujar penjual dalam video yang beredar.

Baca Juga: Mulai 26 Februari, Tiket KA Lebaran Sudah Dapat Dipesan

Praktik jual beli uang baru menjelang Lebaran bukanlah hal yang asing di Indonesia. Banyak masyarakat yang mencari pecahan baru untuk dibagikan kepada keluarga, terutama anak-anak.

Namun, harga yang jauh lebih tinggi dari nominal aslinya memicu perdebatan di kalangan warganet. Beberapa warganet mengeluhkan sulitnya menukarkan uang lama dengan uang baru di bank, terutama melalui aplikasi BI Pintar, yang sering penuh kuotanya.

Uang baru. [Instagram]

"Sulit masuk di aplikasi BI Pintar, tapi malah ada yang jual uang baru. Pusing deh," keluh salah satu pengguna media sosial. Ada juga yang mempertanyakan asal-usul stok besar uang baru yang dijual oleh pihak tertentu.

Baca Juga: Dua Orang Penumpang Jatuh ke Laut saat Berdesakan Naik Kapal di Pelabuhan Merak

"Bagaimana bisa mereka memiliki banyak stok uang baru, sementara masyarakat sulit mendapatkannya melalui jalur resmi?," tulis seorang warganet. Meski menuai kritik, fenomena ini terus terjadi setiap tahun menjelang Lebaran.

Penjual uang baru memanfaatkan tingginya permintaan di tengah keterbatasan layanan resmi penukaran uang, sehingga masyarakat yang ingin memperoleh pecahan uang kecil untuk Lebaran sering kali terpaksa membelinya dengan harga lebih mahal.