Hal-Hal yang Perlu Diluruskan saat Idulfitri Menurut Prof Quraish Shihab

Sosial Budaya

Jumat, 04 April 2025 | 05:05 WIB
Hal-Hal yang Perlu Diluruskan saat Idulfitri Menurut Prof Quraish Shihab
Ilustrasi. (Pixabay @suhailsuri)

Umat Islam merayakan Idulfitri 1446 H atau Lebaran 2025 setelah sebelumnya menunaikan ibadah puasa sebulan penuh. Semua bersuka cita dengan salat Id dan berkumpul keluarga.

rb-1

Ada banyak istilah saat Lebaran yang sangat populer seperti halalbihalal, hari kemenangan, dan silaturahmi. Lalu apakah istilah-istilah tersebut sudah benar digunakan?

Ulama tanah air Profesor Quraish Shihab mengatakan, ada beberapa istilah di masyarakat yang mungkin ketika merujuk ke Alquran atau sunah perlu diluruskan. Banyak sekali hal-hal yang muncul setelah Rasulullah yang sifatnya baru.

Baca Juga: Ridha Allah di Bulan Ramadan dan Cara Memperolehnya Menurut Prof Quraish Shihab

rb-3

"Kita tidak berkata bahwa semua hal baru itu terlarang. Namun di sisi lain ada istilah yang sudah populer, meski tidak salah, tapi tidak sepenuhnya benar," kata Prof Quraish.

Ilustrasi. (Pixabay @chiplanay)

Mohon maaf lahir dan batin

Di Indonesia sangat populer istilah من العائدين والفايزين, artinya: Mohon maaf lahir dan batin. Juga كلو آمين وأنتم بالخير, artinya: Semoga setiap tahun kalian dalam kebaikan.

Baca Juga: Mulai 26 Februari, Tiket KA Lebaran Sudah Dapat Dipesan

Ucapan tersebut sebagai bentuk ucapan selamat hari raya sangat bagus. Walaupun tidak dikenal pada masa Nabi Muhammad SAW.

"Pada masa Nabi itu ucapannya تقبل الله منا ومنكم Artinya: Semoga Allah menerima puasa dan salat kalian," kata Prof Quraish seperti dikutip di akun YouTube-nya.

Hari kemenangan

Prof Quraish menyoroti orang-orang yang menyebut Idulfitri sebagai "hari kemenangan". Apakah itu berarti menang melawan nafsu atau menang melawan setan?

"Ini agaknya karena kita keliru memahami arti 'faizin' dengan 'menang'. Padahal perjuangan melawan nafsu dan setan, pertempuran itu berlanjut tidak ada hentinya kecuali setelah kita mati," kata Prof Quraish.

Karena ketika dikatakan Idulfitri sebagai hari kemenangan kemenangan itu menjadikan kamu berleha-leha hingga merasa bangga.

"Sebenarnya Rasul SAW mengajarkan kita doa taqabbalallahu minna wa minkum, semoga Allah menerima doa kita, ibadah kita," katanya.

Ilustrasi. (Pixabay @nube_art07)

Idulfitri sebagai hari raya makan

Idulfitri sebagai hari raya makan memang tidak sepenuhnya salah. Fitri (fathara) itu artinya "membuka" dan "menampakkan. Itu sebabnya dikatakan iftar yang artinya buka puasa dan Idulfiri dikaitkan dengan zakat al-fitr.

"Ada kaitannya memang dengan makan. Tapi kesan saya, kalau kita kaitkan dengan makan ini rasanya terlalu sepela," katanya.

Prof Quraish lebih memahami kata "Fitr" dalam kaitannya dengan fitrah atau suci. Fitrah itu ada tiga uncurnya, yaitu baik, benar, dan indah.

"Mencari yang baik melahirkan akhlak. Mengekspresikan yang indah melahirkan seni. Mencari yang benar menghasilkan ilmu. Kita beridulfitri, berusaha menjadi baik, berusaha untuk benar, dan semuanya indah," kata Prof Quraish.

Tag Quraish Shihab Lebaran istilah lebaran

Terkini