Viral! Kapolda Metro Jaya Terima Telepon Saat Pengarahan Presiden Jokowi di Istana

Forumterkininews.id, Jakarta – Ada sebuah momen ketika Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran  menerima telepon disela-sela pengarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara. Hal itu menjadi viral di media sosial.

Dalam foto yang beredar, Fadil Imran tengah menelepon disaat pejabat polri yang lain tidak ada yang menggunakan telepon genggam.

Pasalnya seluruh Perwira Tinggi (Pati) Polri yang hadir di Istana Negara, dilarang membawa handphone (HP) dan tongkat komando.

Dalam cuplikan video yang beredar di media sosial, Fadil awalnya terlihat duduk di barisan kedua jajaran Pati Polri yang diundang ke Istana Negara.

Kemudian seorang protokoler Istana Negara datang menghampiri Fadil dan menyerahkan handphone (HP).

Mantan Kapolda Jawa Timur itu langsung menerima ponsel tersebut. Jenderal polisi bintang dua itu terlihat menelepon menggunakan handphone yang diserahkan protokoler Istana Negara sambil membungkukkan badannya ke depan.

Acara pengarahan dari presiden saat itu memang belum dimulai. Para perwira polisi yang diundang juga terlihat masih berbincang satu sama lain.

Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media, Bey Machmudin mengatakan bahwa Kapolda Metro saat itu menerima telepon dari stafnya melalui protokoler Istana.

Komunikasi itu diizinkan sebab ada laporan penting yang harus disampaikan seorang ajudan atau staf dan acara pengarahan presiden Jokowi juga belum dimulai.

“Jadi pertama stafnya Pak Fadil harus melaporkan hal yang penting, kemudian nelepon ke salah satu staf protokol istana, untuk berbicara dengan Pak Fadil. Sebelum bicara, staf protokol meminta izin dulu ke internal, apakah diizinkan, mengingat acara belum mulai. Karena acara belum mulai, handphone-nya protokol itu dikasih ke Pak Fadil. Tapi setelah itu juga diambil lagi,” kata Bey saat dimintai konfirmasi, Minggu (16/10).

BACA JUGA:   Derita Dari Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Utama Ke Vonis 10 Tahun Penjara SYL

Bey mengatakan momen Kapolda Metro menerima telepon itu tak berlangsung lama. Setelah selesai, ponsel itu kembali diambil oleh protokoler Istana.

“Tidak lama, setelah itu juga diambil lagi, dibalikin lagi. Dan itu juga kalau acara sudah mulai, tidak akan kami izinkan. Karena itu ada yang harus dilaporkan penting, jadi ya kami izinkan,” ujar Bey.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi mengumpulkan pejabat Polri, dari mulai Kapolda hingga Kapolres di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Pejabat Polri yang dipanggil Jokowi dilarang membawa ponsel hingga mengajak ajudan atau sering disebut sebagai ADC (aide de camp), serta tidak membawa tongkat komando.

Pada Jumat (14/10), pejabat Polri yang dipanggil diminta mengenakan pakaian dinas lapangan (PDL) tanpa tutup kepala dan tongkat.

Artikel Terkait