Viral Momen Perpisahan Karyawan Sanken, 459 Karyawan Terkena PHK
Daerah

PT Sanken Indonesia, perusahaan elektronik yang telah beroperasi di Indonesia selama hampir tiga dekade, resmi menghentikan operasionalnya per 30 Juni 2025.
Penutupan ini meninggalkan duka mendalam bagi ratusan karyawan yang harus kehilangan pekerjaan. Total sebanyak 459 orang dinyatakan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat penutupan tersebut.
PT Sanken (TikTok)
Baca Juga: Kamu Kena PHK? Ini Hak-Hak yang Harus Didapatkan Pekerja Sesuai Peraturan Ketenagakerjaan
Kabar ini tidak hanya menjadi pembicaraan di kalangan industri, tetapi juga menyita perhatian publik setelah video perpisahan karyawan viral di media sosial.
Suasana haru dan emosional tergambar jelas dalam video tersebut, yang menunjukkan momen perpisahan antara para karyawan dengan pihak manajemen dan petinggi perusahaan.
Momen Haru Perpisahan Terekam Kamera
Akun X (sebelumnya Twitter) @b3doel___ mengunggah sebuah video berdurasi 1 menit 42 detik pada 4 Juli 2025 yang memperlihatkan suasana perpisahan di lingkungan PT Sanken Indonesia.
Dalam video tersebut, tampak ratusan karyawan sebagian besar perempuan berpakaian seragam berwarna pink. Mereka berbaris dengan tertib sambil menunggu giliran untuk bersalaman dengan jajaran manajemen.
Ekspresi sedih dan mata yang berkaca-kaca terlihat di wajah para pekerja, menandakan beratnya perpisahan ini. Di latar video, tertulis kalimat "Sayonara Sanken Indonesia", yang menjadi simbol berakhirnya perjalanan perusahaan yang sudah hadir selama 28 tahun di Tanah Air.
Akhir dari Sebuah Perjalanan 28 Tahun
Perpisahan karyawan PT Sanken (X)
Didirikan pada 1997, PT Sanken Indonesia dikenal sebagai produsen peralatan elektronik rumah tangga seperti dispenser, mesin cuci, hingga lemari pendingin.
Perusahaan ini pernah menjadi salah satu pelaku industri manufaktur elektronik yang cukup besar dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah signifikan.
Namun, perubahan tren pasar, tekanan global, serta tantangan bisnis dalam beberapa tahun terakhir diduga menjadi faktor yang mendorong keputusan penutupan.
Meskipun pihak perusahaan belum secara resmi membeberkan alasan spesifik, gelombang PHK massal ini kembali menjadi pengingat bahwa banyak industri manufaktur di Indonesia masih rentan terhadap dinamika ekonomi global.
Kini, ratusan mantan karyawan PT Sanken Indonesia harus menghadapi kenyataan baru: mencari pekerjaan di tengah iklim kerja yang semakin kompetitif. Meski telah berpamitan, jejak kontribusi mereka selama puluhan tahun di perusahaan tetap membekas.