Viral Pendemo Ditangkap di Resto Mie Gacoan, Polisi Jelaskan Kronologinya

Polisi angkat bicara terkait video viral petugas menangkap sejumlah pendemo di dalam restoran Mie Gacoan di Kawasan Jakarta Pusat saat demo di DPR yang berujung ricuh, Senin (25/8/2025) lalu.

Dalam video yang salah satunya diunggah akun Instagram @jakpus.terkini, tampak petugas kepolisian menangkap sejumlah orang yang diduga pendemo di gerai makanan tersebut.

Tampak pegawai resto Mie Gacoan dan pengunjung sempat berupaya menghalangi petugas saat melakukan penangkapan. Tak ayal, terjadi adu mulut antara pegawai dengan petugas kepolisian.

Baca Juga: Polda Metro Koordinasi dengan Pengamanan Internal Tempat Wisata

"Diduga para pendemo masuk ke dalam restoran Mie Gacoan ditangkap oleh pihak kepolisian dari Polres metro Jakarta Pusat. Namun para karyawan dan pengunjung membela para pendemo lantaran beberapa pengunjung menilai polisi bertindak berlebihan," tulis akun tersebut dikutip Rabu (27/8).

Polisi Buka Suara

Baca Juga: Presiden Prancis Kunjungi Indonesia, Simak Rekayasa Lalin di Jakarta

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi membenarkan ihwal penangkapan itu.

Ia menyebut para pendemo tersebut mereka yang merusak fasilitas umum saat aksi demo 25 Agustus lalu.

"Bahwa ada beberapa orang yang diamankan dari restoran cepat saji itu adalah orang yang diduga melakukan aksi perusakan secara masif, melawan petugas, melakukan perusakan fasilitas umum," ungkapnya kepada awak media, Selasa (26/8).

Kronologi Penangkapan

Ade Ary menjelaskan, awalnya mereka yang ditangkap telah dipukul mundur oleh aparat dari arah depan Gedung DPR/MPR RI. Kemudian kabur masuk ke dalam resto Mie Gacoan.

"Sebelumnya sudah dipukul mundur oleh petugas. Akhirnya mereka lari ke sana, ke restoran itu, kemudian diambil (ditangkap)," ucapnya.

Para pendemo yang ditangkap di dalam resto Mie Gacoan termasuk dalam 351 orang yang diamankan aparat saat aksi.

"Jadi kami membenarkan bahwa orang-orang yang diamankan di dalam restoran bagian dari 351 orang tadi," katanya.