Viral Sejumlah HRD dan Perusahaan Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga
 161020255.jpg)
Kasus siswa SMAN 1 Cimarga, Lebak, Banten, yang mogok sekolah untuk membela temannya usai dihukum karena ketahuan merokok kini berbuntut panjang. Insiden tersebut bermula dari tindakan disiplin kepala sekolah yang menampar seorang siswa yang tertangkap merokok di area sekolah.
Sejak peristiwa itu mencuat ke publik, nama SMAN 1 Cimarga ikut tercoreng, terutama di dunia maya. Reputasi sekolah yang sebelumnya dikenal berprestasi di tingkat kabupaten kini disorot tajam oleh netizen akibat aksi mogok dan polemik yang viral di media sosial.
Aksi Solidaritas untuk Siswa Perokok
Baca Juga: Kasus SMAN 1 Cimarga Berakhir Damai, Netizen Suarakan Siswa Merokok Dikeluarkan
Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga dan siswanya. (instagram)
Siswa yang ditampar tersebut kemudian mengadu kepada orang tuanya yang merasa tidak terima dengan tindakan sang kepala sekolah. Pihak keluarga bahkan sempat mengancam akan melaporkan kasus itu ke pihak kepolisian sebagai dugaan kekerasan terhadap anak di lingkungan pendidikan.
Tak berselang lama, teman-teman seangkatan siswa tersebut melakukan aksi solidaritas dengan melakukan mogok belajar. Mereka tidak masuk sekolah selama beberapa hari dan melakukan aksi demonstrasi di lingkungan sekolah sebagai bentuk protes terhadap kepala sekolah.
Baca Juga: Biodata dan Agama Dini Fitria, Kepsek SMAN 1 Cimarga Lebak Jadi Sorotan Usai Tampar Siswa
Video aksi protes siswa ini kemudian viral di media sosial dan menuai beragam tanggapan dari masyarakat. Sebagian warganet menganggap tindakan siswa itu berlebihan, sementara yang lain menilai kepala sekolah juga perlu menahan emosi saat memberikan hukuman.
Kasus tersebut sampai ke telinga Gubernur Banten Andra Soni, yang awalnya menyatakan akan mencopot kepala sekolah SMAN 1 Cimarga dari jabatannya. Namun setelah dilakukan mediasi, Andra Soni memutuskan untuk tidak memecat sang kepala sekolah dan mempertemukan kedua pihak agar berdamai.
Dalam pertemuan yang difasilitasi oleh Dinas Pendidikan Banten, kepala sekolah Dini Fitri dan siswa yang ditampar akhirnya saling memaafkan.
Sejumlah Perusahan Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga
Medasi Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga dengan siswanya. (instagram)
Situasi tak berhenti di situ karena muncul fenomena baru di media sosial. Beberapa akun mengatasnamakan perusahaan dan HRD lokal mulai menyuarakan boikot terhadap lulusan SMAN 1 Cimarga angkatan tahun ini.
Akun Instagram @bushcoo menulis bahwa sejumlah pemilik perusahaan dan HRD mulai mencatat jejak digital kasus ini sebagai pertimbangan dalam proses rekrutmen di masa depan.
Dalam unggahan yang sama, beberapa HRD menyatakan bahwa mereka akan memberikan catatan khusus untuk lulusan sekolah tersebut. Semua mendukung kedisiplinan dan menghormati lembaga pendidikan.
Beberapa perusahaan di wilayah Banten, termasuk Tangerang juga disebut ikut merespons kasus ini dengan memberikan peringatan kepada divisi rekrutmen. Mereka menilai aksi mogok belajar untuk membela pelanggaran aturan bukanlah contoh kedewasaan yang layak diapresiasi.
Banyak netizen kemudian menyoroti pentingnya pendidikan karakter sejak dini dalam sistem sekolah. Menurut mereka, kebiasaan melanggar aturan di masa sekolah berpotensi terbawa hingga dunia profesional jika tidak dibenahi sejak awal.
Namun demikian, terkait pengakuan beberapa akun atas nama perusahaan dan HRD belum terkonfirmasi. Tidak ada perusahaan yang secara resmi melakukan pernyataan terkait aksi boikot tersebut.