Viral Video Wakil Walikota Surabaya Sidak Perusahaan Tahan Ijazah Mantan Karyawan : Lapor Polisi dan Endingnya Minta Maaf!
Daerah

Beberapa waktu belakangan video Wakil Walikota Surabaya, Armuji menyidak salah satu pabrik di wilayah Margomulyo, Surabaya karena telah menahan ijazah karyawan yang telah resign, viral dan beredar di sejumlah media sosial.
Salah satunya diunggah oleh akun instagram @ens_wddie.
Dalam video yang disukai oleh 18 ribu pengguna akun lainnya itu disertai judul "Pemilik Perusahaan ini Hina Wakil Walikota Surabaya Bpk Armuji."
Baca Juga: Jika Terbukti Tahan Ijazah Karyawan, Jan Hwa Diana Bisa Dipenjara 6 Bulan
Terlihat dalam video, Armuji menjelaskan, peristiwa bermula saat ada salah seorang pegawai yang telah resign di sebuah perusahaan di wilayah Margomulyo, Surabaya.
Namun, ia mengaku ijazahnya masih ditahan oleh perusahaan tersebut usai resign.
"Akhirnya lapor ke saya. Aturan UU sudah jelas, perusahaan tidak boleh menahan ijazah, di mana sudah tidak bekerja di tempat itu," kata Armuji, Jumat (11/4/2025) kemarin.
Baca Juga: Momen Wamenaker Gebrak Meja Saat Sidak dan Mediasi Perusahaan Penahan Ijazah
Mendapat laporan itu, Armuji melakukan sidak di perusahaan di Margomulyo tersebut pada Rabu (9/4/2025).
Saat tiba di lokasi, perusahaan tersebut dalam keadaan tertutup rapat. Armuji mencoba mengetuk dan memanggil orang yang ada di dalam perusahaan tersebut, namun tidak ada respons sama sekali.
Namun, karena pemilik perusahaan tidak di tempat, Armuji mencoba menelepon pemilik perusahaan tersebut dengan loudspeaker agar bermaksud beberapa pihak mendengar jawabannya.
Armuji juga merekam telepon tersebut dan diunggah di akun sosial medianya.
Saat di percakapan telepon itu, Armuji malah dituduh sebagai penipu oleh pemilik perusahaan tersebut.
Kasus ini pun berlanjut. Keesokan harinya pada Kamis (10/4/2025), pihak pemilik perusahaan justru melaporkan Armuji ke Polda Jatim.
Armuji dilaporkan ke polisi atas dugaan pencemaran nama baik karena unggahan video yang viral dan beredar di media sosial.
Pemilik Perusahaan Janhwa Diana akhirnya Minta Maaf
Namun, sehari berikutnya atau Jumat (11/4/2025), pemilik perusahaan Janhwa Diana yang telah melakukan percakapan dan melaporkan Armuji ke polisi justru meminta maaf telah membuat gaduh.
Hal ini buntut dari kasus dugaan pencemaran nama baik yang ia layangkan setelah Armuji mengunggah video saat sidak di salah satu perusahaan di wilayah Margomulyo, Surabaya.
"Saya minta maaf buat gaduh satu Surabaya," kata Diana kemarin.
Diana menjelaskan, peristiwa ini bermula saat dirinya mendapat telepon dari nomor yang tidak ia kenal.
Saat diangkat, rupanya nomor yang ditelepon tersebut menyebutkan bahwa dirinya Wawalkot Surabaya.
"Kalau misalnya dapat telepon nomor tidak dikenal, ngomongnya kasar. Kenapa ada bunyi tit, karena saya dikatai 'matamu asu'. Reaksi pertama kali pastinya kaget ini siapa. 'Hallo, saya ini wawali', saya bilang 'kenapa pak?' Saya perjalanan pulang dari luar kota, dari Jakarta. Kita berhenti di rest area saat itu, 'Saya mau ketemu, (kata Armuji)'. Saya waktu diomongi gitu takut," jelasnya.
"Kita ini pengusaha, nomor telepon diketahui banyak orang. Namanya instansi resmi pasti kasih surat, undangan, klarifikasi ke kantornya. Kalau tiba-tiba ditelepon tanpa ada surat pemberitahuan, dibentak-bentak, reaksi saya nggak balas (bentak)," lanjutnya.
Dalam percakapan telepon itu, Armuji meminta ijazah seorang karyawan yang ditahan perusahaan untuk segera diserahkan.
Diana pun menyebut bahwa orang yang ada di telepon tersebut adalah penipu. Ia pun langsung menutup telepon tersebut.
"Alasannya 'ijazahnya warga Surabaya mana? (kata Armuji). Saya jawab, 'Pak, saya nggak tahu bapak, kalau bapak ada masalah sama saya, kita ketemu di kantor polisi saja'. Saya juga nggak marah, nggak apa, itu reaksi wajar orang tiba-tiba ditelepon, nggak ketemu muka," terangnya.
Usai menutup telepon itu, suami Diana menyampaikan bahwa dia juga ditelepon oleh seseorang dan langsung menutup telepon tersebut.
"Suami cerita, dia sebelumnya sudah telepon suami pakai nomor tulisan N. Penipu ada nama instansi foto. Waktu dia ngomel-ngomel dia diam saja, ditutup (telepon)," katanya.
"Bukan kita menghina, nggak. Saya nggak ada masalah apa-apa, nggak nyenggol orang, nggak ngerti apa-apa," tambah dia.
Keesokan harinya, anak Diana mengatakan bahwa orang di telepon tersebut merupakan benar Armuji.
"Saya pulang, besok kerja biasa. Di rumah tiba-tiba anak saya sekolah pulang jam 15.00 WIB ngasih tahu, saya bilang biarin. Ternyata ini Pak Armuji, kaget saya. Ya weslah nanti kalau mau ketemu pasti kirim surat," ucapnya.
Diana menyayangkan tindakan Armuji yang tiba-tiba menelepon dirinya meminta untuk bertemu tanpa disertai surat pemanggilan sebelumnya.
"Menurut saya, saya seorang bisnis, kalau memang itu dari instansi pemerintah, pasti kasih surat dulu dari kantor wali kota mau mengadakan pertemuan mediasi. Ini nggak mediasi loh. Saya ini korban," ungkapnya.